Hari ini, 13 April 2020, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya menampilkan data terkait virus Corona atau Covid-19 secara lebih transparan kepada masyarakat. Ini mencakup publikasi jumlah: (i) PDP; (ii) ODP: (iii) Positif; (iv) sembuh; (v) meninggal, yang terurai menurut daerah. Daerah disini menurut penulis perlu terinci hingga kabupaten/kota dan bahkan hingga kecamatan dan kelurahan/desa.
Selain itu, orang lembut tetapi tegas serta diplomatis ini menyatakan data tersebut perlu diperbaharui setiap hari. Diatas kesemua itu, Pak Jokowi menegaskan untuk tidak ragu-ragu lagi mengumumkan jumlah orang-orang yang sudah dilakukan tes PCR, dan, tentunya, menurut penulis, juga mencakup jumlah hasil yang sudah didapat dan hasil yang masih menunggu konfirmasi dari Lab Kementerian Kesehatan.
Perintah Presiden Jokowi ini sejalan dengan artikel ini dengan versi awal berjudul Mengungkap Misteri Pasien Covid19 di DKI Jakarta, yang tayang, Minggu, 12 April 2020. Versi tadi pagi, 13 April, penulis beri judul Dimana 1.320 Pasien Positif Covid19 DKI Dirawat Ya? Versi now penulis beri judul Jokowi Perintahkan Transpransi Data Kasus Covid19.
Setiap versi selain ada perubahan judul juga dilakukan beberapa pembaharuan di sana sini sesuai perkembangan dan ketersediaan data saat itu. Rating dan komentar Anda atas artikel ini sangat penulis harapkan.
Sabtu, 11 April 2020, kemarin, pemerintah mengumumkan jumlah pasien positif terkini menjadi 3.842 orang. Dari jumlah ini, 286 pasien dinyatakan sembuh dan 327 orang meninggal dunia. lebih jauh, situs Covid19.go.id menyatakan bahwa DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia dengan 1.903 pasien positif, di mana 142 orang pulih dan 168 orang meninggal dunia.
Sehari sebelumnya, 10 April, sumber yang sama melaporkan, bahwa jumlah pasien positif Sars-Cov2 atau Covid19 di DKI Jakarta berjumlah 1.753 orang. Itu adalah jumlah yang konfirmasi positif dan dengan demikian jumlah pasien Corona kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantau (ODP) tidak termasuk disini.
Jumlah ini agak membingungkan jika kita melakukan verifikasi silang dengan jumlah pasien di 12 rumah sakit rujukan Covid19 di DKI Jakarta, seperti diperlihatkan dalam tabel dibawah ini. Terjadi selisih 1.320 pasien positif Covid-19 yang tidak terlacak keberadaan mereka di seluruh rumah sakit rujukan.
Tabel diatas memperlihatkan jumlah pasien positif Covid-19 dari seluruh RS rujukan Covid-19 di DKI Jakarta yang berjumlah 12 rumah sakit adalah "hanya" 433 orang dan sangat jauh dengan angka 1.753 orang.
Ada dua kemungkinan disini. Pertama, angka 1.753 sebetulnya sudah termasuk kelompok PDP dan kelompok ODP. Jumlah ODP jelas memang sangat banyak dan jumlah PDP cukup banyak dan PDP menurut Protokol Kesehatan Covid-19 ada di ruang isolasi rumah sakit rujukan.