Hari ini 1 Februari 2020 dan empat hari yang lalu, 28 Januari 2020 genap 100 hari inaugrasi Kabinet Indonesia Maju, Jokowi-Ma'ruf Amin. Ini momen yang tepat untuk melakukan evaluasi mengingat seharusnya sudah ada langkah-langkah awal yang jelas dari mereka berdua untuk merealisasi janji kampanye. Selain itu, kegiatan evaluasi kinerja 100 hari pertama kabinet negara lazim dilakukan di negara-negara demokrasi.
Kebiasaan ini dirunut oleh Kompasianer Daniel Mashudi pada artikel berjudul "Penilaian 100 Hari Kerja Presiden, dari Mana Asalnya?" Disini dikatakannya bahwa kebiasaan ini dimulai di tahun 1933 semasa Presiden Amerika Serikat Roosevelt.
Di Indonesia seperti kita maklumi bersama ini dipelopori oleh Presiden SBY dan diikuti oleh Jokowi semasa Kabinet Jokowi JK dan sekarang Jokowi tidak membuat target 100 hari kerja untuk Kabinet Jokowi Ma'ruf Amin.
Walaupun demikian, tidaklah terlarang untuk melakukan evaluasi kerja 100 hari termaksud. Selain itu, antusiasme publik yang cukup tinggi untuk itu perlu kita apresiasi. Misalnya, apresiasi perlu kita berikan pada beberapa Tv nasional yang tayang program talkshow 100 hari tersebut.
Apresiasi yang serupa perlu juga kita alamatkan pada banyak media online nasional yang turut berkontribusi atas hal termaksud. Last but not least, apresiasi perlu juga kita sampaikan pada Kompasiana yang kreatif dan sigap menyajikan topik pilihan 100 HARI JOKOWI MARUF. Disini penulis menemukan 35 artikel Kompasianer.
Agar dapat dianalisa dengan baik dan dapat memberikan insights, pemahaman yang jelas dan dalam, 35 artikel itu penulis kelompokan dalam tiga tone yaitu, tone kecewa, tone netral, dan tone puas.
Hasil identifikasi memperlihatkan bahwa hanya ada satu artikel atau kurang dari tiga persen artikel yang menyuarakan kepuasan atas kinerja 100 hari Kabinet Jokowi Maruf Amin. Selanjutnya, ada 10 artikel dengan tone netral.
Sebagian netral berimbang dan sebagian lagi netral tanpa opini. Selebihnya, 24 artikel (70%) menyuarakan kekecewaan atau ketidakpuasan atas kinerja 100 hari termaksud.
Artikel yang mana dan masuk kelompok yang mana sebagian langsung dapat ditentukan dari judulnya. Misalnya, artikel dengan judul Yang Tua, Cacat, dan Miskin Terlupakan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin yang ditulis oleh Hanto Sugiarto jelas masuk dalam kelompok tone kecewa atau tidak puas.
Selanjutnya, artikel dengan judul 100 Hari Kabinet Kerja, Duet Prabowo-Sakti Tokcer yang ditulis oleh Aditya Dwiki jelas termasuk kelompok yang puas. Ini satu-satunya dari 35 artikel yg penulis temukan yang puas dengan 100 hari Jokowi-Ma'ruf.