Kompasianival 2019 dengan tema Reunite digelar kemarin, 23 November di One Belpark Mall, Cilandak Jakarta Selatan. Ini merupakan bagian terpenting dari Rangkaian HUT Kompasiana XI. Dirgahayu Kompasiana tetaplah exist dan sukses selalu.
Penulis sendiri yang sudah bergabung dengan Kompasiana sejak 2013, ketika tiba di lokasi ini langsung melihat dua banner besar. Yang pertama kiriman ucapan selamat dari Kompasianer kita yang bermukim di Australia yaitu Mr and Mrs Andreas and Helena yang tentu saja kita kenal semua dengan Pak Tjip dan Bu Roslina ini. Keren. Terima kasih Pak Tjip dan Bu Roslina.
Yang kedua banner ucapan Selamat Datang dari Admin Kompasiana. Keren. Terima kasih banyak.
Penulis datang sedikit awal, sekitar jam 11.00 pagi dan karena itu sempat keliling dulu, brunch di resto cepat saji, dan sambil take away a cup of coffee, lihat kiri kanan, cari-cari mungkin ada yang dikenal. Open air area ground floor mall ini yang luas dan cukup sejuk, memang sangat nyaman untuk acara Kompasianival.
Sambil menghadap panggung, banyak Kompasianer yang duduk-duduk dilantai dengan bantal lantai yang tersedia, banyak juga yang duduk-duduk di beberapa kursi tinggi model cafe, dan penulis melihat masih ada satu kursi kosong disini di salah satu meja tinggi ala cafe tersebut.
Halo sapa penulis dan memperkenalkan diri dan dijawab oleh rasanya Pak Fery W. yang baru pertama kali ketemu fisik. Wah ini Pak Almizan yang banyak nulis tentang BUMN kata Bung Fery ini kepada dua Kompasianer yang lain yaitu Bung Ign. Djoko dan Bung Sigit, dan mereka berdua ini juga baru pertama kali ketemu fisik dengan penulis.
Kami langsung akrab bincang-bincang seputar artikel dan kebijakan Admin Kompasiana. Sementara di panggung tampil dua orang influncer terkemuka yaitu Ivan Lanin dan Dita Soedardjo. Menarik sekali perbincangan mereka dan antusiasme para Kompasianer begitu tinggi dalam sesi QA. Ada satu narasi Ivan Lanin yang penulis ingat yaitu orang ber Sosial Media untuk mencari hiburan.
Bincang-bincang kami berempat jalan terus, dan....wah .. itu ada Mbak Rita Wiganti lagi jalan sana sini dan segera penulis hampiri sambil memerkenalkan diri. Mbak Maurinta saya Almizan, apa kabar sapa Penulis, dan disambut senyum manisnya. Kami sempat berbincang-bincang sambil beberapa kali diambil foto bersama dan swafoto dengan banyak Kompasianer yang lain.
Sekarang di panggung tampil dua sosok politisi perempuan kita yaitu Tsamara dan Rahayu Saraswati. Seru perbincangan mereka dan sesi QA lebih seru lagi.
Kesan penulis, Saraswati adalah sosok nasionalist sebetulnya. Sedangkan Tsamara memilik enerji dan semangat reformasi yang demikian tinggi. Penulis sepakat dengan Tsamara bahwa sosial media didengar oleh para pengambil kebijakan dengan memberikan contoh beberapa kasus di Balaikota DKI Jakarta.