Tema Reportase Pemilu 2019 yang ditawarkan oleh Kompasiana memang sexy. Memang sexñy karena yang tergiur dan kepincut ramai sekali. Memang sexy karena jika sejauh ini tulisan Kompasianer lebih berpola analisis dan sintesa dengan rujukan data sekunder, maka sekarang muatan tulisan kita perlu menggunakan data primer yang kita kumpulkan sendiri.
Laporan Pencoblosan Luar Negeri.
Berita sudah tercoblosnya suarat suara di Selangor Malaysia sudah agak luput dari mata media. Namun, hoax baru, jika yang pertama memang betul hoax, muncul dengan celotehan hasil perhitungan suara Pilpres luar negeri
Belum ada updating kasus Selangor ini hingg 15 April 2019.
Kemarin Pak Tjip menayangkan artikel "Laporan Pandangan Mata dari TPS KJRI Sydney, Australia." Banyak substansi yang berkesan dan menarik yang disajikan disini yang mencakup info bahwa walaupun pencoblosan dilakukan kemarin, 13 April, perhitungan suara baru akan dilakukan bersamaan dengan yang dilakukan di Indonesia yaitu tanggal 17 April.
Artinya kotak suara dengan kertas suara yang sudah bolong itu akan nginap di KJRI Sydney selama empat hari sebelum dibuka pada tanggal 17 April.
Pengamanan kotak suara itu bagaimana ya? Hanya digembok kembali? Ada segel khusus? Mmmm
Hoax Perhitungan Suara Luar Negeri (PPLN)
Barusan, abis jalan dan sarapan pagi, penulis terkaget-kaget melihat bersliwerannya postingan yang manyajikan hasil perhitungan suara luar negeri. Koq bisa ya? Ini rasanya tidak konsisten dengan info Pak Tjip diatas. Kemudian setelah membaca link dari postingan itu, jadi jelas itu hoax yang Pro Prabowo, klik disini, dari pesan WA yang terbaca oleh penulis.
Lihat, misalnya, DetikNews, klik disini. Dilaporkan juga oleh media ada juga Hoax yang serupa tetapi Pro Jokowi. Maaf, saya gagal retrive URL nya yg untuk Pro Jokowi itu tetapi rasanya itu kutipan wartawan dari kata Ketua KPU, Arief Budiman.