Lihat ke Halaman Asli

Almizan Ulfa

TERVERIFIKASI

Pelanggan KRL Jabodetabek Rugi Rp 20 Miliar Setiap Hari

Diperbarui: 1 Maret 2016   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kereta Rel Listrik (KRL) sedang menunggu giliran melewati stasiun Manggarai, Jakarta: Sumber: Info-Bogor (2014)"][/caption]KRL Jabodetabek setiap harinya mengangkut sekitar 800.000 orang dengan rute Bogor, Bekasi, Tenahbang, dan Serpong. Semua relasi KRL yang dikelola oleh PT Kereta Commuter Jakarta (PT KCJ) tersebut melalui stasiun transit Manggarai dan disini setiap hari, pada jam sibuk pagi dan sore hari, terjadi antrean kereta yang panjang, sehingga membuat penumpang stress dan cape, atau, katakanlah sangat membebani para pelanggan KRL, utamanya bagi ibu hamil, ibu dengan balita, para lansia, dan penyandang cacat.

Jika dinilai dengan uang, kerugian yang diderita oleh pelanggan KRL secara keseluruhan Rp20 miliar per hari, atau, Rp500 miliar per bulan, atau, Rp6 trilun per tahun. Angka yang sangat fantastis dan dengan Rp6 triliun itu bukan saja stasiun Manggarai dapat di modernisasi seperti stasiun KRL Tanjong Pagar, Singapura tetapi uang itu sudah mencukupi untuk membangun stasiun KA bertaraf internasional seperti stasiun KRL Metro Tokyo di Karawang atau Cikampek. Metode estimasi kerugian tersebut seperti berikut ini.

KA jarak jauh relasi Jawa dan Bandung sulit sekali untuk datang secara tepat waktu di stasiun transit Manggarai. Ini menyebabkan antrean kereta utamanya KRL yang sangat panjang pada jam-jam sibuk. Perjalanan KRL Manggarai – Juanda yang seharusnya dapat ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 15 menit terpaksa molor menjadi 45 dan bahkan tidak jarang 60 menit. Secara rerata keterlambatannya adalah 30 menit pada pagi hari dan 30 menit waktu pulang kerja sore hari, yang berarti setiap hari keterlambatan yang diderita oleh pelanggan KRL adalah 60 menit, atau, satu jam.

Berapa nilai uang kerugian satu jam pelanggan KRL itu? Coba kita hitung dengan merujuk ke UMP DKI Jakarta dan kita sinkronkan dengan pendapatan terendah para pelanggan KRL yang lain sehingga didapat angka Rp5 juta perbulan, atau, Rp200 ribu per hari, atau, Rp25 ribu per jam.

Nilai kerugian Rp25.000 tersebut adalah nilai kerugian setiap pelanggan KRL dalam setiap harinya. Menurut beberapa referensi ada sekitar 800 000 pelanggan KRL setiap hari dan dengan demikian nilai total kerugian para pelanggan KRL tersebut secara keseluruhan adalah Rp20 miliar per hari, atau, Rp500 miliar per bulan, atau, Rp6 Triliun per tahun.

Angka sebesar Rp6 triliun tersebut besar sekali. Enam triliun rupiah itu lebih dari cukup untuk menjadikan Manggarai setara dengan stasiun Tanjong Pagar, Singapura, atau, dapat digunakan untuk membangun stasiun baru yang setara dengan Stasiun KRL Metro Tokyo di Karawang atau Cikampek. Selain itu, modernisasi Stasiun Manggarai jauh lebih mendesak dan lebih bermanfaat dibandingkan dengan obsesi membangun KCIC Jakarta – Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline