Dewasa ini terlihat kecenderungan pemerintah bekerja berdasarkan proyek. Maksudnya bekerja hanya berdasarkan spesifikasi proyek. Jika sudah sesuai dengan spesifikasi dan proyek selesai dianggap pekerjaan selesai. Padahal banyak sekali hal penting yang terkait langsung dengan proyek ini seharusnya diperhatikan dan ditangani langsung oleh pengawas proyek. Isu ini umumnya masif terjadi di pemerintah daerah.
Coba kita ambil kasus Kabupaten Bogor. Lebih persisnya kasus betonisasi jalan penghubung antara Kecamatan Sukahati dan Kecamatan Bojong Gede. Yang diselesaikan hanya badan jalan, sedangkan bahu jalan dibiarkan masyarakat yang membereskannya sendiri-sendiri. Ada yang baik, tetapi lebih banyak yang buruk.
Hal buruk pertama adalah bahu jalan yang curam dan sangat membahayakan lalu lintas yang sebagian seperti terlihat pada gambar di atas. Jika lalu lintas ramai, antrian di pengkolan jalan ini panjang sekali dan banyak mobil yang terpresok.
Hal buruk kedua adalah bahu jalan digunakan untuk kepentingan pribadi. Umum tertutup aksesnya untuk bahu jalan ini yang sebagian diperlihatkan oleh gambar di bawah ini. Antrian kendaraan bermotor yang panjang terjadi pada jam-jam sibuk.
Pemanfaatan bahu jalan juga terjadi di beberapa pengkolan/hub jalan. Ini berbahaya sekali dan menyebabkan antrian yang panjang dan melelahkan. Sebagian terlihat seperti gambar di bawah ini.
Hal buruk ketiga adalah tertutupnya jalan air sehingga terjadi genangan air yang besar jika hujan. Jalan ini sebentar lagi akan rusak. Sayang uang miliaran rupiah terbuang sia-sia. Ini dilakukan karena toko-toko ini akan tergenang air jika hujan sebab gorong-gorong sangat kecil dan/atau tersumbat sampah. Sebagiannya seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Sisi lain dari tersumbatnya air hujan karena tanggul di bahu jalan diperlihatkan gambar di bawah ini.
Dan, yang keempat adalah yang baik. Alfa Midi sengaja membuat bahu jalan menjadi mulus dan terbuka akses untuk umum karena ini akan menguntungkan toko ini sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H