Lihat ke Halaman Asli

Almizan Ulfa

TERVERIFIKASI

Memahami Kurva J Jokonomics

Diperbarui: 26 Juli 2016   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com

Banyak kebijakan ekonomi Jokowi yang menuai kritikan. Dikatakan harga-harga pada naik, ekonomi lesu, yang nganggur terus bertambah, dan penghasilan rakyat merosot tajam. Tidak heran jika Ini merupakan bagian dari bensin yang menyirami hembusan api reshuffle Kabinet Kerja.

Sumber: Wikipedia

Kebijakan Jokowi ini sebetulnya secara tidak sengaja menyodok bisul-bisul ekonomi (bubble economics) kita. Misalnya, larangan untuk mengadakan kegiatan di hotel-hotel dan perjalanan dinas yang dibiayai APBN memukul kalangan yang sangat luas. Mereka itu adalah yang nafkahnya tergantung pada sektor hotel dan restoran, sektor travel, dan yang kegiatan-kegiatan terkait dengan berbagai produk konsumtif lainnya.

Uang-uang bisul itu dan yang semacamnya (termasuk penghapusan subsidi premium) dialihkan ke proyek-proyek besar seperti jalan tol dan tol laut, perkeretaapian, serta pembangunan mega kelistrikan puluhan ribu watt. Dampak ekonomi dari proyek-proyek tersebut masih sangat terbatas swaat ini. Dampaknya akan bertambah terbatas lagi jika persepsi markup proyek yang berada dalam kisaran 20 hingga 40 persen (Soemitro Djodjohadikoesumo) belum sempat tersentuh.

Ekonomi masih terus menukik dan rupiah masih akan tertekan terus. Posisi ekonomi seperti menuliskan huruf J yang bergerak dari atas ke bawah. Ekonomi mengalami kelesuan dan kritik-krtik tajam yang diarahkan ke Jokowi dan menteri-menteri akonomi demikian bisingnnya. Tetapi, ini akan berangsur-angsur mereda seiring dengan semakin banyaknya proyek-proyek yang ground breaking. Ekonomi perlahan-lahan akan berbalik arah ke posisi menaikdan dengan ritme yang semakin cepat jika diiringi juga dengan pemotongan-pemotongan unsur markup tersebut.

Sektor-sektor hotel dan restoran, industri travel, dan berbagai produk konsumsi lainnya kembali akan mengalami masa booming seperi sebelumnya. Jokowi kembali dipuja sebagai Joko krempeng bertenaga banteng. Insyah Allah.

Follow me @almizanulfa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline