Lihat ke Halaman Asli

Almizan Ulfa

TERVERIFIKASI

Menakar Program Ketahanan Pangan Jokowi

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa media memberitakan bahwa Jokowi membahas semacam rancangan awal program ketahanan pangan di Rumah Transisi Menteng. Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang roh (semangat) dan pilar-pilar program ketahanan pangan tersebut. Untuk itu, saya coba memaparkan international best practices konsep (semangat dan pilar-pilar) ketahanan pangan.

Semangatnya sederhana yaitu terjamin ketersedian pangan nasional dengan tingkat harga yang terjangkau dan stabil. Adalah tugas pemerintah untuk memeliharan semangat ini. Walaupun demikian, mengingat banyak juga tugas-tugas Pemerintah yang lain yang relatif sama pentingnya dengan tugas ini, maka perlu diupayakan agar pengorbanan fiskal pemerintah adalah minimal atau bahkan nihil sama sekali.

Konsep yang ideal ini dapat terwujud jika tidak ada monopoli di perdagangan pangan. Koperasi, UKM, dan BUMN diberikan kebebasan yang sama untuk mengekspor dan mengimpor pangan. Untuk melindungi konsumen dan produsen pangan dalam negeri (petani) dari gejolak harga yang tajam, instrumen perdagangan yang tepat digunakan adalah tarif. Instrumen kuota yang saat ini diberlakukan seperti untuk daging sapi, kedelai, dan bawang putih, perlu dilenyapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline