Lihat ke Halaman Asli

Almizan Ulfa

TERVERIFIKASI

Jokowi Menjilat Ludah Sendiri? Tidak Dong! Kabinet Ramping yang Dimaksud Adalah Ini

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tadi sore beberapa media merillis berita bahwa Kabinet JWJK berjumlah 34 Kementerian. Sama dengan Kabinet SBYB. Lantas ada yang nyeletuk Jokowi tidak konsisten dengan janji kampanye. Jokowi menjilat ludahnya sendirinya. Mmmm mungkin tidak begitu.

Rasa-rasanya semasa kampanye yang lalu, Jokowi hanya pernah berkata kabinet ramping, Beliau tidak menyebut jumlah. Dengan kondisi sekarang, mngkin Beliau berpendapat 34 Kementerian sudah sangat ramping. Bahkan, lebih besar dari 34, misal, 37, 39, dan 42, juga, dengan kondisi luasnya wilayah nusantara, masih bisa dikatakan ramping. Klo sudah mencapai 50 atau lebih besar mngkin baru dapat gendut!

Jadi, jelas dengan 34 kementerian tersebut tidak otomatis Jokowi menjilat ludah sendiri. Ya, salah reporter sendiri yang tidak menguber apa yang dimaksud ramping tersebut.

Juga, ada kolega kita, Kompasianer, yang menulis, kalau tidak salah, “Komitmen Swasembada Pangan Jokowi Yang Menakutkan.” Tersirat, komitmen swasembada pangan itu menurut kolega kita itu hampir mustahil dapat diwujudkan dan hampir dapat dipastikan Jokowi akan kembali menjilat ludahnya.

Nanti dulu. Maksud swasembada pangan menurut Jokowi mungkin berbeda dengan yang menurut kolega kita itu. Beliau mngkin berpikir bahwa 60% produksi dalam negeri dan 40% impor adalah swasembada pangan. Atau, satu tahun betul-betul nol persen impor tetapi ditahun-tahun yang lain impor, ya itu juga swasembada. Sedangkan kolega kita itu mungkin berpendapat swasembada pangan adalah nol persen impor paling tidak dalam perspektif jangka menengah!

Lebih jauh lagi, mngkin Beliau berpendapat bahwa isu swasemda itu hanya ada di pikiran para politisi dan pengamat ekonomi politik. Yang penting bagi rakyat adalah cukupnya pasokan pangan dan dengan harga yang stabil. Apa itu impor apa itu produksi dalam negeri bukanlah menjadi masalah. Dengan demikan, isu swasembada ini akan pupus dengan sendirinya.

Jika, nantinya di tahun-tahun mendatang kita tetap impor pangan maka tidak otomatis kita dapat mengatakan Jokowi kembali menjilat ludahnya. Akhhh itu seni permain kata. Kita perlu antisipasi kata-kata yang bersayap.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline