Lihat ke Halaman Asli

Sayyeeda Ayeesha

Be writer! Be inspiring! Be eternal!

Mimpi Malam Ini

Diperbarui: 8 Agustus 2022   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bahagianya hati saat mimpi tentang masa kecil lagi, bersuka cita, disertai hadirnya emak bapak. Menambah rindu kampung halaman. Menambah sendu sebab tak mampu bahagiakan. Senantiasa demikian. 

Tak mampu bayangkan bilamana keduanya kian senja dan lemah. Ingin rasanya semua ku berikan saja. Tapi, apa daya kemampuan tak mengizinkan. Atau sekedar plin plan.

Uang tak mampu belikan kebahagiaan, rasanya itu tak sepikiran. Dengannya aku mampu mengentaskan suram. Juga belikan seragam. Pun oleh-oleh juga angpao untuk adik-adik. Dibayangkan saja sudah asyik. 

Lagi, tapi, pesan bapak... Terimalah ing pandum. Bijaksanalah! Bersyukurlah! Sebab, dalam keterbatasan, Allah mencukupkan. Yang tak mungkin, Allah mungkinkan. Yang tak bisa dicapai, Allah capaikan. Yang sulit, pun selalu Allah mudahkan. Apalagi yang kurang? Kita kaya, karena ada Allah. Kita miskin, jika sempit jalan pikiran. 

Emak... Selalu menunjukkan ketegaran. Pejuang Rumah Tangga. Tangguh dengan segala tantangan zaman. Meski raganya lemah dan seringkali sakit-sakitan. Lagi, aku ingin jadi lebih kaya, biar bisa memberi lebih untuk emak. Meski tak meminta, aku tahu emak suka. Malah, sebaliknya, emak yang selalu memberi tanpa pikir lama. Nggak sepertiku yang kelewat lama. 

Maka, sampai paragraf ini... Aku hanya ingin menjunjungkan doa: buat aku kaya, Tuhan! Berkahilah.. Jagalah.. Bimbinglah kami, emak bapak, dan seluruh keluarga!

Beri kami kesempatan bahagiakan mereka.. Memenuhi segala butuhnya..dan mewujudkan senyumnya.. Aamin ya Robbal 'alamin. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline