Lihat ke Halaman Asli

Pramono Anung Akui (Ada) Kunjungan LN hanya Menghabiskan Anggaran Saja

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Tapi kunjungan kerja untuk yang hanya sekadar menghabiskan anggaran, menurut saya, yang seperti ini dihentikan saja". Demikian kutipan pernyataan Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Jakarta, seperti yang ditulis kompas.com.  Selain mengakui frekuensi kunjungan kerja atau studi banding DPR ke luar negeri itu dalam satu tahun terlalu banyak, Pramono Anung juga mengklaim bahwa dirinya adalah termasuk pimpinan yang ingin mengusulkan kunjungan kerja ke luar negeri itu harus dievaluasi dan dibatasi. Yang menarik adalah bahwa Pramono yang Wakil Ketua DPR itu mengatakan 'kunjungan kerja yang hanya sekadar menghabiskan anggaran dihentikan saja'. Ini adalah sebuah pengakuan. Artinya, Pramono  mengakui dengan jelas dan terang bahwa di DPR, lembaga  dimana dia adalah salah satu pemimpinya,  memang ada kunjungan-kunjungan ke luar negeri yang hanya sekadar menghabiskan anggaran saja. Jika pimpinan DPR saja sudah mengakui adanya kunjungan ke luar negeri yang hanya sekadar menghabiskan anggaran saja, masih adakah yang mau membantahnya ? Kalimat ini tentunya memberi efek citra positif bagi yang mengucapkan, mengingat nadanya yang kritis dan mengandung kesan keberpihakan kepada rakyat. Apalagi pernyataan itu disampaikan ditengah deras-derasnya kritikan dan tajamnya sorotan masyarakat terhadap kunjungan-kunjungan DPR ke luar negeri. Apakah tujuannya memang demikian (tapi tanpa sengaja mengandung sebuah pengakuan), ataukah memang sengaja ingin mengakui dan niat memberitahu rakyat, hanya Pramono sendiri yang tahu. Terlepas dari sengaja atau tidak, sebenarnya ini adalah langkah maju. Bahwa masyarakat tak perlu menduga-duga lagi, dan para anggota dewan yang selama ini sering berkela-kelit soal kunjungan keluar negeri itu semuanya sudah sesuai kebutuhan dan merupakan bagian dari tugas mereka, mestinya harus malu untuk tetap ngotot. Toh nyatanya kunjungan DPR ke luar negeri memang ada yang hanya sekedar menghabiskan anggaran saja. Karena hal ini dinyatakan langsung oleh salah satu pimpinannya, bahkan Pramono bilang, "..., yang seperti ini dihentikan saja". Tinggal sekarang masyarkat, apakah ingin mengetahui lebih lanjut mana-mana saja kunjungan yang hanya menghabiskan anggaran, seperti yang dimaksud Pramono harus dihentikan, atau cukup sampai di situ saja, sekedar mengetahui dan memaklumi bahwa praktek itu memang terjadi. Selaku yang berdaulat terhadap anggaran-anggaran tsb, memang selayaknya masyarakat mengetahui untuk apa saja uangnya digunakan, lalu apa hasilnya penggunaan uang itu dan apa pengaruhnya terhadap masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, masyarakat dapat ikut serta mengontrol agar penggunaan anggaran negara yang sejatinya uang rakyat itu bener-benar sesuai dengan peruntukannya dan memberi hasil yang maksimal. Harapannya tentu kepada media yang punya akses luas dan punya banyak sumber. "Pengakuan" Pramono Anung tsb sesungguh bisa dikejar sampai terbongkar seterang-terangnya, mana saja dan berapa banyak kunjungan DPR yang hanya menghabiskan anggaran, serta seberapa banyak dana yang sudah dihabiskan untu itu. Paling tidak, hal ini merupakan salah satu bentuk keterbukaan penggunaan uang negara. (Photo : kompas.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline