(Yang tercecer dari iB Kompasiana 100 menit Blogging Day)
Rasanya hampir pasti bahwa tak ada manusia yang tidak menggunakan benda yang bernama plastik di dunia ini, paling tidak benda lain yang mengandung plastik. Berbagai jenis barang, peralatan sampai aksesoris yang di gunakan manusia terbuat dari atau mengandung bahan yang namanya plastik. Sifatnya yang mudah diolah, gampang dibentuk jadi benda-benda tertetu, bisa diberi warna-warni, lebih ringan, mudah disimpan, tak perlu perawatan khusus, praktis dalam penggunaan serta harga yang relatif murah membuat plastik menjadi produk favorit, baik oleh produsen maupun masyarakat selaku konsumen.
Namun tahukah anda .....?
Bahwa setiap 1 ton sampah plastik itu menyumbang 6 ton CO2 yang terlepas ke atmosfir.*)
Fakta lain, menggunungnya sampah plastik di mana-mana, berkontribusi besar terhadap bencana banjir, terutama di daerah perkotaan yang penduduknya sudah terbiasa dengan budaya praktis. Cenderung menggunakan peralatan sekali pakai langsung buang. Nyatanya memang sedikit sekali konsumen yang memahami dampak buruk barang-barang (ber)plastik tsb.
Menyadari hal ini maka dirasa perlu kampanye beralih dari kebiasaan mengunakan plastik kepada bahan-bahan lain yang lebih bersahabat dengan alam. Atau mengurangi penggunaan barang sekali pakai (yang mayoritas mengandung plastik), lalu menggunakan barang yang dapat digunakan berulang kali, bisa awet bahkan sampai tahunan lamanya.
Usaha mau berubah itu memang berat dan harus dimulai dari lingkungan paling kecil, misal diri sendiri atau keluarga, seperti apa yang telah dilakukan oleh Departemen HSE (Health, Safety and Environment) yaitu yang menangani masaalah kesehatan, keselamatan dan lingkungan di PT Saipem Indonesia (PTSI), yang telah menggalakan kampanye mengurangi penggunaan peralatan plastik di lingkungan kantor, khususnya gelas plastik dan sendok plastik.
Menurut salah satu sumber, saat ini terdapat 400 lebih karyawan di perusahaan ini. Dan setiap harinya, kantor ini menghabiskan rata-rata l.k 20 galon air minum mineral. Kebanyakan diantara karyawan tsb terbiasa menggunakan gelas dan sendok plastik sekali pakai untuk minum atau membuat minum. Kebiasaan kurang baik ini telah menjadi perhatian pihak HSE.
Hasil pendataan yang dilakukan departemen ini menunjukan bahwa, di kantor pusatnya saja (yang berkantor di lantai 3 dan lantai 6 di sebuah gedung perkantoran di bilangan HR Rasuna Said-Jakarta) telah mengkonsumsi lebih dari 1 ton gelas plastik sepanjang tahun 2009. Jumlah tsb setara dengan*) :
- 550 buah gelas plastik/ hari atau 132.000 buah/tahun (lantai 6)
- 300 buah gelas plastik/hari atau 72.000 buah/tahun (lantai 3)
Artinya, selama 2009 PTSI kantor Jakarta telah menyumbang 6 ton CO2 ke udara.
Sementara sepanjang Januari - Maret 2010, diperoleh data sbb*) :
- Lantai 6 : menghabiskan 11.820 buah sendok plastik dan 38.750 gelas palstik
- Lantai 3 : menghabiskan 4.704 buah sendok plastik dan 41.450 gelas plastik.
Jika keadaan ini dibiarkan bearti sampai akhir 2010, kantor ini akan menghabiskan 320.000 buah gelas plastik dan 66.096 buah sendok plastik. Jumlah ini jauh lebih besar disbanding tahun sebelumnya. Artinya PTSI kantor Jakarta tahun ini akan menyumbang 6 ton lebih CO2 ke atmosfir.
Berangkat dari data-data tsb, sejak bulan Mei 2010 y.l, melalui Departemen HSE nya, PT Saipem Indonesia telah merilis kampanye bagi semua karyawan untuk mengurangi atau tidak lagi menggunakan gelas plastik. Kampanye ini menghimbau agar semua karyawan beralih dengan menggunakan alat minum (gelas/cangkir) dan sendok, yang dapat digunakan berulang kali.
Dalam bukletnya disebutkan bahwa program kampanye pengurangan penggunaan gelas dan sendok plastik ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup. Melalui program ini, diharapkan penggunaan peralatan plastik sekali pakai tsb dapat berkurang setidaknya 30%.
Sesungguhnya sangat beralasan dan kampanye ini patut didukung, karena jika saja penggunaan plastik dapat menurun sampai 50%, berarti karyawan PTSI telah menyelamatkan bumi dari l.k 3 ton CO2 / tahun. Dan jika kampanye ini diteruskan kepada perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga lainnya, tentu efek kampanye ini akan lebih terasa lagi.
Semoga ini dapat menginspirasi pembaca semua dan pembacapun diharapkan dapat menginspirasi pihak lain. Mari kita mulai dari diri kita masing-masing. Mari menjadi sahabat bumi dimana kita tinggal bersama keluarga dan tetangga, dengan mengurangi penggunaan plastik. Selamat bumi kita, selamat hidup kita. Semoga.
*) Sumber : Buklet Plastic Cup Reduce Campaign HSE Dept. PTSI-Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H