Lihat ke Halaman Asli

Demokrasi di Indonesia, Sudah Efektifkah?

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia dan demokrasi memang tidak dapat dipisahkan. Sebagai negara demokrasi Indonesia menjamin kebebasan masyarakat dalam mengeluarkan pendapat. Namun apakah demokrasi di Indonesia sudah cukup efektif? Disinilah letak permasalahan yang ada. Tidak dapat dipungkiri selama ini pemahaman masyarakat mengenai demokrasi mungkin berbeda-beda. Bahkan cenderung disalahkan dalam beberapa hal. Salah satu pelaksanaan demokrasi di Indonesia adalah dengan diadakannya Pemilu secara langsung. Namun pada kenyataanya saat ini bahkan hal seperti Pemilu yang sebenarnya merupakan pesta demokrasi masyarakat banyak dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk tujuan memperoleh kekuasaan di pemerintahan. Dengan segala cara mereka berlomba memperoleh suara dari masyarakat, termasuk dengan memberikan sejumlah uang. Hal ini bukan hal yang baru dalam masyarakat. Ketika dihadapkan dengan kondisi seperti ini, masyarakat kelas menengah ke bawah tentunya tergiur dengan sejumlah uang yang ditawarkan. Dan tanpa sadar mereka telah menggadaikan hak mereka sebagai warga negara. Namun hal ini tidak dapat dipungkiri karna tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang semakin berkurang. Kebanyakan dari mereka akan mengungkapkan janji kampanye yang sangat menjanikan di mata rakyat, kemudian menguap begitu saja ketika sudah terpilih. Tidak mengedapankan kepentingan masyarakat. Semua menguap begitu saja bersamaan dengan lunturnya kepercayaan masyarakat.

Salah satu bentuk demokrasi lain yang sering sekali ditemui di Indonesia, yakni mengemukakan pendapat di muka umum dengan cara berunjuk rasa. Saat ini aksi unjuk rasa banyak dilakukan oleh berbagai kalangan usia, pekerjaan, dan organisasi. Cara ini dianggap merupakan cara agar mereka dapat menyampaikan aspirasi secara langsung dimuka umum dan biasanya untuk mengkritik pemerintahan, maupun menyuarakan berbagai tuntutan. Yang menjadi persosalan adalah ketika tedapat unjuk rasa yang sengaja digerakkan oleh oknum tertentu dengan membayar sejumlah orang untuk tujuan tertentu. Entah itu untuk mengkritik kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Penyalahgunaan hal-hal seerti ini tentunya tidak baik jika terus berkembang di Indonesia. Ada kalanya jika masyarakat merasa perlu unuk menyuarakan aspirasinya itu dari keinginan dari dirinya sendiri bukan karena diberi sejumlah imbalan dari orang lain. Karena masyarakat yang kritis akan senantiasa turut serta mengawasi jalannnya pemerintahan yang ada. Selain itu tidak semua dari unjuk rasa yang ada berakhir dengan kondusif. Tidak jarang oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab malah mengganggu ketertiban dengan membuat kerusuhan, dan merusak fasilitas umum. Hal ini tentunya harus dihindari. Mengingat bukan hal seperti itu hal yang diinginkan dari sebuah demokrasi. Demokrasi sejatinya menuntut masyarakat untuk turut serta, aktif mengawasi jalannnya pemerintahan. Tetapi tidak dengan cara yang gegabah  dan tanpa berpikir panjang langsung melampiaskan dengan membuat kerusuhan dan berbuat kerusakan. Mungkin suatu saat masyarakat akan mengerti cara menggunakan hak demokrasi mereka dengan baik dan benar serta dapat mengawal jalannya pemerintahan secara efektif, sehingga suatu saat bukan yang mustahil akan terciptanya negara yang kondusif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline