Lihat ke Halaman Asli

Peran Kesehatan Masyarakat dalam Mengatasi Penyebaran Demam Berdarah di Indonesia

Diperbarui: 17 September 2024   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Virus demam berdarah ditularkan ketika Aedes aegypti menggigit orang yang terinfeksi dan kemudian ditularkan ke orang lain. Gejala demam berdarah yaitu demam tinggi, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, ruam, dan pendarahan ringan seperti gusi berdarah atau mimisan. Dalam kasus yang lebih parah, demam berdarah dapat berkembang menjadi demam berdarah parah atau sindrom syok dengue, yang dapat menyebabkan pendarahan hebat, kerusakan organ, dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Penularan DBD sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, terutama yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Genangan air yang tidak tertutup dapat menjadi tempat berkembangbiaknya Aedes Aegypti, sehingga menyulitkan pengendalian vektor, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Faktor suhu, kelembapan, dan curah hujan juga mempengaruhi frekuensi dan aktivitas nyamuk yang pada akhirnya mempengaruhi laju penularan virus dengue. Diperkirakan sekitar 400 juta orang di seluruh dunia terinfeksi demam berdarah setiap tahunnya, namun hingga saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus yang efektif untuk mencegah atau mengobati demam berdarah.

Kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam mengatasi penyebab penyebaran demam berdarah dan mengurangi dampak penyakit ini di masyarakat. Salah satu strategi yang diterapkan adalah pemanfaatan bakteri Wolbachia. Bakteri ini dapat mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan virus demam berdarah sehingga mengurangi penyebaran penyakit. Sebuah studi oleh O'Reilly dkk, Peneliti di Yogyakarta (2019) menemukan bahwa pelepasan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia di beberapa daerah mengurangi kejadian demam berdarah dengue hingga 77% dan mengurangi jumlah pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit sebesar 86%. Selain itu, penelitian oleh Bardy et al. (2020) menyatakan bahwa pelepasan Wolbachia dapat menjadi solusi intervensi yang hemat biaya di wilayah perkotaan, dengan rasio efektivitas biaya sebesar 1,35 hingga 3,40 untuk potensi penghematan biaya selama 10 tahun.

Selain teknologi Wolbachia, Kementerian Kesehatan juga sedang berupaya mengembangkan vaksin demam berdarah yang dapat menurunkan risiko virus dengue. Vaksin demam berdarah mengandung virus dengue yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan infeksi. Vaksin ini memungkinkan sistem kekebalan kita mengenali dan melawan paparan virus demam berdarah di masa depan, sehingga berpotensi mencegah infeksi atau mengurangi keparahan gejala. Terdapat dua jenis vaksin demam berdarah di Indonesia. Seperti, Dengvaxia, yang ditujukan untuk orang yang pernah menderita demam berdarah, dan Qdenga, yang ditujukan untuk orang-orang yang belum pernah terinveksi maupun yang sudah pernah terinfeksi. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan demam berdarah, seperti upaya 3M, yaitu Mengeringkan bak mandi, Menutup tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang-barang.

KATA KUNCI : Aedes, Dengue, Kesehatan, Nyamuk

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Sienny. 2024. Vaksin DBD, Langkah Efektif untuk Mencegah Demam Berdarah. https://www.alodokter.com/vaksin-dbd-langkah-efektif-untuk-mencegah-demam-berdarah [online]. (diakses tanggal 11 September 2024)

Andrian, Ridcho. 2024. BAKTERI WOLBACHIA: UPAYA UNTUK MENEKAN PENULARAN DBD MELLUI VEKTOR PENYAKIT. https://lcdi-indonesia.id/2024/01/15/bakteri-wolbachia-upaya-untuk-menekan-penularan-dbd-mellui-vektor-penyakit/ [online]. (diakses tanggal 11 September 2024).

Dinata, Arda. (2024). Pendekatan Kesehatan Lingkungan Dalam Pengendalian Kasus Demam Berdarah. Pangandaran: Arda Publishing House




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline