(Cileungsi, 29/07/21) Saat ini pandemi Covid-19 semakin meningkat, bahkan pemerintah telah memberlakukan peraturan kebijakan baru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Semua sektor pun mengalami hambatan, termasuk sektor pendidikan. Pembatasan kegiatan di luar rumah pun menjadikan sektor pendidikan untuk menerapkan kembali proses pembelajaran dengan sistem daring. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut, proses belajar mengajar tentunya harus menggunakan aplikasi online agar tercapainya tujuan pembelajaran.
Hal ini membuat tenaga pendidik dan peserta didik pun harus bisa beradaptasi dengan aplikasi media pembelajaran tersebut agar bisa tercapainya proses belajar mengajar. Terbatasnya kemampuan peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran terutama di SD Negeri LIMUSNUNGGAL 01 menjadi hambatan dalam pengaplikasiannya. Sehingga diputuskan oleh kepala sekolah bahwa hanya kelas 6 yang akan diperkenalkan aplikasi media pembelajaran. Dan untuk kelas-kelas selain itu, peserta didik diberikan tugas-tugas melalui videocall ataupun melalui grup whatsapp kelas yang divideokan.
Aplikasi media pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik kelas 6 pun telah disepakati menggunakan Microsoft Teams for Education. Hal ini membuat saya sebagai mahasiswa KKN UPI 2021 melakukan pendampingan kepada peserta didik agar membantu mereka yang merasa asing dalam penggunaan aplikasi media pembelajaran tersebut.
Microsoft teams for Education merupakan aplikasi media pembelajaran yang dirancang dengan tampilan aplikasi, konten, penugasan, dan percakapan berada di satu tempat, sehingga membantu guru menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Microsoft teams bertujuan untuk menawarkan pembelajaran jarak jauh sebagai media yang menarik dan terhubung secara sosial seperti belajar di kelas.
Dengan menggunakan microsoft teams peserta didik dan guru-guru pun dapat berkomunikasi dan saling membantu dengan percakapan, dan juga dapat bertemu secara online menggunakan pertemuan secara langsung serta guru-guru pun dapat melacak kemajuan peserta didik dalam tugas sehari-hari mereka di tampilan tugas. Dengan pengoptimalan menggunakan aplikasi tersebut membuat guru-guru dan peserta didik cepat berkomunikasi, berbagi file, berbagi situs web, membuat buku catatan dan mendistribusikan serta menilai tugas-tugas yang diberikan.
Setelah dilakukan pendampingan, akhirnya peserta didik pun mampu mengenali dengan baik fitur-fitur yang telah disediakan oleh microsoft teams dan antusias dalam proses pendampingan. Namun ada juga peserta didik yang mengalami kendala saat log in ke aplikasi tersebut. Semoga dengan penggunaan aplikasi Microsoft Teams for Education sebagai media pembelajaran, dapat membantu guru-guru dan peserta didik dalam menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan tidak monoton serta membuat pelajaran lebih interaktif dan manajemen tugas dengan tepat waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H