Datangnya bulan suci nan agung ini ditunggu banyak pihak. Seluruh ummat muslim merindu hadirnya bulan ini. Bahkan, non muslimpun tak luput mendapat keberkahan hadirnya bulan ramadhan.
Lain hal nya dengan, Wa Sarnubi-- sosok nyentrik dari Pasawahan Cirebon--, ketika ditanya tentang hadirnya ramadhan kali ini, dia tidak begitu responsif. Alih alih, saya saya selidiki, mengapa demikian...? Jawaban dari Wa Sarnubi begitu mengagetkan, ketika ditanya tentang datangnya bulan ramadhan kali ini.
"Sebaiknya ngga usah datang ramadhan", begitu ketusnya dengan sesekali mengebulkan asap rokok-- entah berapa batang yang sudah dihisapnya.
Sontak saya bertanya balik, mengapa demikian, Wa? Dengan nada datar dia menjawab, kalau ramadhan datang, berarti saya tidak nunggu-nunggu lagi bulan yang agung, penuh kemuliaan, penuh ampunan, dan pintu neraka tutup. Lanjutnya, berarti saya udah tidak rindu lagi sama ramadhan, yang selalu saya rindu dan dirindu oleh seluruh ummat muslim.
"Bener khaaan", timpal dia.
Saya terdiam sejenak, dan membenarkan juga apa yang disampaikan kepada saya. Sambil menggerak-gerakkan gigi dan mengernyitkan dahi ini.
Oooo alaaaah, begitu ya, Wa...!!! sanggah saya.
Wallahu a'lam bi al shawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H