Fenomena Buka Puasa Bersama (BPB) hampir dilakukan diberbagai tempat, hal ini seakan menjadi tradisi di masyarakat kita dari tahun ke tahun.
Begitu meriah dan ramainya berbuka puasa, membuat daya magnit tersendiri bagi banyak orang tergerak untuk mengikuti. disalanalh terjalin silaturrahmi dan komunikasi lintas komunitas. Lain itu, fenomena BPB ini menjadi sarana untuk mensyiarkan dan memeriahkan ibadah di bulan suci.
Namun, tahukah kita, dibalik BPB banyak ekses yang ditimbulkan disana. Hal-hal sunnah-- dari kaca mata syari'ah-- menjadi pemicu pahala yang kita dapat menjadi 'bubrah'. Betapa tidak, puasa yang seharusnya dilakukan untuk menahan hawa nafsu, akan tetapi dengan bertemunya banyak entitas dan komunitas akan berubah wujud dan mendorong ke arah hal yang tidak diinginkan. Bersenda gurau berlebihan, membicarakan hal atau kejelekan orang banyak dilakukan dalam suasana ini.
Lebih memprihatinkan lagi, dalam BPB yang seharusnya meramaikan dan mensyiarkan ibadah, malah terkadang sebaliknya. Acara seremoni dan menikmati santapan menjadi tujuan utama, bukan sholat maghrib berjamaah atau melantunkan ayat suci Al Qur'an dan sholawat. terkadang, banyak diantara kita yang tidak menghiraukan hal-hal pokok ibadah.
Kesunnahan sebelum berbuka puasa untuk melafalkan ayat-ayat suci Qur,an dan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah malah ditinggalkan, sholat maghrib berjamaah menjadi telat bahkan ada yang ketinggalan, kesunnahan untuk melaksanakan sholat taraweh diabaikan.
Semua itu tentunya kembali kepada kita...ibarat pisau di dapur bila digunakan untuk memasak maka akan menjadi manfaat, namun jika digunakan untuk berbuat jahat juga akan menjadi laknat.
dalam hal ini BPB juga demikian, dikembalikan kepad diri kita semua, bagaimana kita bisa mensikapinya secara arif dan dalam konteks ajaran-ajaran agama kita. Jangan sampai melupakan tujuan utama di bulan ramadhan, mencari pahala dan beribadah sebanyak-banyaknya. Karena di bulan inilah amal ibadah kita akan dilipatgandakan, dan tidak akan terjadi di bulan selain ramadhan. Demikian juga sebaliknya, jikalau kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, tentunya juga dosanya akan dilipatgandakan.
Wallahu a'lam bi al shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H