Saat ini seluruh masyarakat Indonesia masih dalam masa pandemic covid-19. Selama ini juga seluruh masyarakat dengan keberagaman aspek merasakan dampak yang sama.
Masyarakat mulai terbiasa dengan work from home (wfh) baik untuk umum maupun pelajar. Hampir seluruh aktifitas normal dilaksanakan melalui daring online dari rumah. Tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat untuk harus bisa beradaptasi hingga kemudian menjadi kebiasaan baru.
Tentunya masyarakat memiliki cara tersendiri dalam menghadapi situasi dan kondisi yang ada. Tanpa memandang status sosial, suku, budaya, dan ras seluruh masyarakat harus bisa beradaptasi.
Seperti saling merangkul, dalam pandemic covid-19 ini kita harus saling menguatkan. Saling menjaga agar situasi dan kondisi menjadi normal dan dapat terkendalikan dengan baik.
Namun, sisi lainnya adalah masyarakat juga bisa menikmati sebuah hiburan masa ini. Hal ini bukan berarti bahwa pandemic membuat masyarakat terkurung. Beberapa terobosan era new normal bisa menjadi pilihan masyarakat. Tentunya, semua ini harus sesuai dengan standart protokol kesehatan terbaru.
Masa wisata new normal ini sedang digencarkan lagi. Hal ini dikarenakan juga berkaitan dengan membangkitkan ekonomi kreatif. Saat ini, wisata yang digaungi lebih kepada wisata alam yang berkaitan dengan kegiatan luar ruangan. Serta, mengarah kepada kelompok kecil seperti keluarga.
Sebuah wisata merangkap olahraga menjadi pilihan masyarakat. Hal ini menjadi sebuah solusi untuk penyegaran diri sembari berolahraga. Arung jeram bisa menjadi solusi tepat guna saat new normal ini. Bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan melepas penat.
Arung jeram mampu menjadi salah satu destinasi wisata olahraga minat khusus. Hal ini menjadi sebuah destinasi paling menarik yang bisa dinikmati masyarakat.
Memiliki tantangan dan keasikan yang jempolan menjadi daya tarik berkualitas dan berdaya saing. Arung jeram sangat menarik, perpaduan olahraga yang menantang adrenalin sembari menikmati suasana alam.
Seperti yang diketahui, hampir seluruh sektor mengalami imbas pandemic yang sampai saat ini masih menggeliat. Hal ini juga dirasakan sektor pariwisata yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat sekitar.
Maka dari itu, dalam pencegahan risiko perlunya peningkatan dan pengetatan perubahan untuk menjalani adaptasi kebiasaan baru era new normal.