Lihat ke Halaman Asli

Dialog Jamu dan Romansanya

Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Mobil-ku banyak harta berlimpah, orang memanggilku bos eksekutif, tokoh papan atas, atas segalanya, Asyik!”

Lagu Bento yang dipopulerkan oleh Iwan Fals itu terdengar semakin keras dengan sumber bunyi yang terus menerus menyatu dengan suasana yang membuatku menikmati perjalanan ini, membuat mataku mulai terbuka secara perlahan yang disebabkan getaran dari laju kereta yang semakin lama semakin kencang di tengah perjalanan yang sedang ku tempuh. Dipersembahkan hanya untukku, Atmariani Putri Basagita, perempuan berusia 22 tahun yang berasal dari Bandung, dan panggil saja aku Atma. 

Perempuan dengan rambut pendek sepundak, memiliki mata yang berwarna coklat muda, postur tubuh yang mungil dan warna kulit kuning langsat. Menurut Ayah dan Ibu arti dari namaku adalah perempuan yang selalu ceria dan sopan. Berdoa semoga arti namanya terwujud pada kenyataannya. Aamiin ya? Aamiin.

 Ini adalah hari ke 2 aku menetap di salah satu kota yang familiar dengan sapaan “Kota Pelajar” Ya! Daerah Istimewa Yogyakarta! dalam rangka menjalankan project kerjaan yang ku miliki untuk mencari beberapa referensi konten, juga sekaligus healing biar ga pusing katanya, hahahaha. Iya, aku adalah salah satu staff di perusahaan start up terkenal dalam bidang perjalanan yang berhubungan dengan wisata dan menduduki posisi di bagian team content & creative. Aku senang sekali menulis dan traveling, dan kini aku bisa kerja dengan senang tanpa membuat kepala pening bersama dengan kedua hobiku, jadi bagaimanapun lelahnya tapi tetap menyenangkan bukan?

Project yang biasa ku selesaikan adalah membuat konten yang meliputi wisata tentang keindahan di setiap sudut kota yang ada di Pulau Jawa ini, mataku tak pernah berhenti terbelalak melihat semua keindahan yang ada di Pulau Jawa, dan kini, saatnya giliranku untuk mengalami masa pendekatan kembali bersama Jogja!

Dengan pergi sendirian bermodalkan nekat dan pengalaman, aku memberanikan diri untuk mencoba menyatu lebih dekat lagi dengan Jogja. Seperti biasanya, aku selalu memilih tempat penginapan yang tidak jauh dari Malioboro.

˚ʚ♡ɞ˚

Mataku tertuju pada seorang penjual jamu yang menggunakan kebaya model kutu baru berwarna pink, bercorak bunga-bunga yang sedang berkeliling di antara kerumunan orang-orang yang berlalu lalang di sepanjang jalan Malioboro, Iya! Mbok Lasmi! Seorang penjual jamu langgananku di Jogja yang ku temui 2 tahun lalu ketika aku mendatangi Jogja hanya untuk menghadiri acara wisuda temanku.

“Mbok Lasmi!!! Masih inget aku ngga?” Teriakku seperti anak yang merindukan ibunya yang sudah tidak berjumpa dalam waktu yang lama.

“Aduh, bikin kaget aja sampeyan ini! Bentar-bentar, sampeyan siapa ya mba?” Kata Mbok Lasmi sambil mengerutkan keningnya dengan menatapku secara hati-hati dari atas hingga bawah.

“Aku Atmariani Mbok, Inget julukan “Gadis Sunda Kencur” ngga yang Mbok kasih ke aku? Hayo masa lupa sama aku”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline