Lihat ke Halaman Asli

F-Ray, Kombinasi Vacuum Cooling dan Edible Coating untuk Mencegah Kebusukan Buah

Diperbarui: 2 Juni 2016   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Buah-buahan merupakan komoditi yang mudah mengalami kerusakan karena rentan terhadap berbagai macam reaksi baik fisiologis, mekanik, kimiawi dan mikrobiologis. Hal ini merugikan petani buah karena umur simpan buah sangatsingkat dan konsumen hanya mau mengkonsumsi buah yang masih segar. Untuk itudiperlukan suatu alternatif solusi untuk memperpanjang umur simpan buah, salahsatunya dengan menggunakan F-RAY. 

F-RAY merupakan alat yang sedang dikembangkan oleh5 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian tim penerima hibah DIKTIProgram Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta pendanaan 2015 yakni Fadli Yudha Bhakti (THP 2014), Mohammad Arham (THP 2012), Emerald Falah (THP 2014), Siti Al Maidah (THP 2014) dan Alija Haydar (TEP 2014) dibawah bimbingan dosen Yusuf Hendrawan, STP.M.App.Life.Sc.Ph.D dan Dr. Ir. Anang Latriyanto, M.Si. Latar belakang pengembangan alat ini adalah keprihatinan melihat teknologi penyimpanan buah oleh petani di Indonesia yang rata-rata masih konvensional. Jika tidak ada pengembangan teknologi lebih lanjut, ditakutkan industri pertanian buah di Indonesia akan semakin tertinggal oleh negara lainnya.

F-RAY merupakan alat yang memiliki tiga elemen utama, yaitu Vacuum Cooling, Edible Coating dan Pengering. Vacuum Cooling berfungsi untuk menurunkan suhu lapang dan mengurangi kadar air pada buah. Edible coating berfungsi sebagai pelapis untuk melindungi buah dari kontak langsung dengan oksigen, serta pengering untuk mengeringkan coating, sehingga output yang dihasilkan berupa buah yang telah di coating. 

Alat F-RAY

Vacuum cooling adalah teknologi pendinginan dengan prinsip menurunkan tekanan hingga titik didih berada dibawah suhu yang diinginkan. Kelebihan dari vacuum cooling adalah dapat menurunkan suhu lebih cepat dibanding metode lain sekaligus dapat menurunkan kelembaban produk. Efek dari penurunan suhu ini adalah menurunnya reaksi enzimatis pada buah sehingga pembusukan buah dapat diperlambat.

Setelah melalui proses vacuum cooling, buah kemudian dilapisi dengan edible coating. Berbeda dengan lapisan lilin, edible coating tidak berbahaya jika dikonsumsi manusia.  Edible coating dapat mengurangi kontaminasi mikroorganisme pada buah dan membatasi udara yang masuk sehingga proses respirasi dapat diminimalkan dan umur simpan buah menjadi lebih panjang. F-RAY dirancang agar lebih praktis dari pada metode coating buah yang ada karena memiliki otomatisasi timer, sedangkan metode coating selama ini masih dicelup secara manual. 

dokpri

Penampakan pada tomat setelah dibiarkan selama 12 hari.

Kiri : tanpa perlakuan, tengah : dilapisi edible coating, kanan : kombinasi vacuum cooling dan edible coating

Pengembangan F-RAY ini diharapkan dapat memicu munculnya teknologi-teknologi putra bangsa yang mampu diaplikasikan demi kemajuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline