Aji Santoso dan Indra Syafri punya nasib berbeda, meski sama-sama menangani timnas hasilnya berbanding terbalik. Tapi nasib Aji lebih baik dibandingkan Indra. Jika Aji Santoso kembali dipercaya Ketua BTN La Nyala Mataliti menangani timnas U-23, sedangkan Indra dipecat kemudian diperhalus bahasanya diberhentikan untuk menambah ilmu kepelatihan.
Aji Santoso sebagai pelatih timnas Asian Games dengan prestasi dinilai A oleh sang big boss La Nyala, lolos fase grup muncukur Maladewa 4-0 dan Timor Leste 7-0. Seumur-umur La Nyala selaku Ketua BTN inilah jumlah gol terbanyak sekaligus masuk rekor Muri. Petinggi PSSI wajar tepuk dada tak sia-sia memilih Aji Santoso.
Kepiawaian Aji dalam mengarsiteki timnas Asian Games seakan tak ada yang bisa menandinginya. Kalah atas Thailand 0-6 hanya kecelakaan saja. Keunggulan lain Aji Santoso, adalah mantan pemain nasional tentu ilmu kepelatihannya segudang. Untuk itu, dia kembali dipercaya sebagai pelatih yang sukses membawa timnas ditakuti pada Asian Games di Korea Selatan.
Kondisi ini beda dengan Indra Syafri kegagalan memenuhi target lolos Piala Dunia U-20 adalah aib bagi Ketua BTN La Nyala Mataliti. Meski Indra dan pasukannya berhasil mengangkat Piala Pada kejuaraan kelompok umur di Hongkong terakhir mengalahkan raksasa Asia, Korea Selatan dianggap sebuah keberuntungan saja.
Ucapan Ketua BTN Indra Syafri dipecat langsung diralat dan diperhalus La Nyala ketika mendatangi kantor Menpora yang baru. Katanya, Indra diberhentikan untuk menambah ilmu. Padahal dipecat atau diberhentikan maknanya sama saja. Tapi bagi La Nyala kalimat ini sudah halus.
Mungkin banyak tidak tau, sebenarnya Indra Syafri sudah lama diprogramkan untuk dipecat menangani timnas usia muda. Namun, dia dipertahankan oleh Ketum PSSI Djohar Arifin dengan syarat lolos babak penyisihan Piala Asia. Prestasi yang dicapai Indra tersebut diluar dugaan petinggi PSSI lolos ke babak final Piala Asia dengan mengalahkan Korsel.
PSSI kembali tidak ingin kehilangan muka dan memberi target tinggi kepada Indra lolos ke Piala Dunia U-20. Target itu disanggupi dengan suara lantang mantan pemain klub kampung ini optimis anak asuhnya lolos ke Piala Dunia. Indra sengaja menghembuskan rasa optimis berlebihan kepada Evan Dimas dkk sebab dia paham benar karakter pemain Indonesia sering minder jika tampil pada iven lebih tinggi.
Suara lantang Indra itu akhirnya dibungkam oleh Ketua BTN La Nyala. Walau Menpora termasuk pengagum berat mantan pemain PSP Padang itu. Tidak bisa bicara dan ikut bungkam juga dibikin La Nyala........wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H