Lihat ke Halaman Asli

Almadhia Qisthin

Mahasiswi Psikologi

Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ 2021 Gifted

Diperbarui: 5 September 2021   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gifted kerap dipandang sebagai anak yang memiliki banyak kelebihan. Hal tersebut seringkali menyebabkan anak gifted mendapatkan perlakuan berbeda dari anak-anak pada umumnya. 

Perlakuan berbeda sendiri pada anak gifted pada bidang akademik dapat berupa anggapan bahwa siswa gifted sudah bisa belajar sendiri sehingga kerap kali kebutuhannya tidak terpenuhi. 

Dalam penelitian Hollingworth (1942, dalam Muhid, 2019) menyatakan bahwa banyak dari siswa gifted yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengoptimalisasikan kemampuan mereka secara sepenuhnya di sekolah. 

Hal ini sejalan pula dengan data yang dilaporkan oleh Australian Senate Select Committee for the Education of Gifted and Talented Children (2001, dalam Muhid, 2019) dimana 35% hingga 75% siswa gifted kurang berprestasi di sekolah. 

Hal ini terjadi dikarenakan siswa gifted kerap kali tidak memiliki fasilitas di sekolah yang mampu memahami, mengidentifikasi, dan menumbuhkan bakatnya sesuai dengan minat. 

Dengan tidak teridentifikasinya, maka karakteristik dari siswa gifted seperti rasa penasaran yang sangat tinggi, serta perbedaan dalam melihat realitas tidak dapat terfasilitasi dalam pembelajarannya (Muhid, 2019). 

Gifted sendiri berdasarkan Renzulli (2005; dalam Wandasari, 2011) pada teorinya yaitu three conceptions of giftedness merupakan anak dengan karakteristik mencakup 3 hal, yaitu kemampuan di atas rata-rata, komitmen pada tugas dan kreativitas. 

Dalam pengkategoriannya, siswa gifted sendiri merupakan bagian dari Anak Berkebutuhan Khusus. Dalam dunia pendidikan, siswa berkebutuhan khusus bukan hanya karena ada sesuatu yang kurang dari mereka, tetapi mereka yang memiliki kelebihan dan kebutuhan khusus daripada anak-anak pada umumnya. 

Hal ini tergambarkan pada siswa gifted dimana siswa gifted memiliki kebutuhan khusus dalam pembelajaran seperti dorongan serta sarana mengembangkan produktivitas kreatif pada para siswa, dan pembelajaran secara menantang, serta berbasis minat (Reis & Renzulli, 2018).

Dengan adanya urgensi tersebut maka dilakukan Pengabdian Masyarakat oleh Fakultas Pendidikan Psikologi UNJ dengan tema Gifted. Pengabdian Masyarakat Gifted dilakukan oleh Gita Iriani Medellu, S.Psi., M.Psi, Fitri Lestari Issom, S. Pd., M. Si, dan Vinna Ramadhani SY, M.Psi., Psikolog bekerja sama dengan SMPN 139 Jakarta Timur. 

Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan melakukan seminar daring secara interaktif. Tajuk dari acara ini adalah BINTANG : Belajar Interaktif tentang Gifted. Acara ini diadakan pada Kamis, 3 Juni 2021 dengan durasi kurang lebih tiga jam. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline