Lihat ke Halaman Asli

Alma Zahra Tanjung

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mengunjungi Museum Nasional Indonesia

Diperbarui: 30 November 2024   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pada 21 November 2024 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta khususnya mata kuliah psikologi komunikasi kelas L mengunjungi Museum Nasional Indonesia, yang bertujuan untuk mengerjakan tugas UTS dan menambah ilmu pengetahuan.

Saya bersama beberapa teman yang lain kesana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta menggunakan transportasi umum yaitu transjakarta perkiraan durasi perjalanannya adalah 1 jam setengah. Sampainya kami disana langsung membeli tiket dan bertemu dengan Ibu Isti selaku dosen psikologi komunikasi dan teman sekelas kami yang lain.

Konsep bangunan museum tersebut tidak hanya indor ada beberapa tempat yang outdoor, sangat menarik karena itu dapat menambahkan kesejukan museum.

Saya pribadi itu adalah kali pertama mengunjungi Museum Nasional Indonesia dan ketika masuk pandangan saya langsung teralihkan kepada Patung besar dan beberapa patung kecil lainnya yang menyambut masuknya para pengunjung. Saya tertarik dengan salah satu patung yang ada disana yaitu BRAHMA seorang dewa berkepala empat, nah kepala tersebut melambangkan empat kitab Weda, empat Yuga, dan empat warna. Sampai seorang sejarawan bernama Thomas Stamford Raffles mencatatnya di falam "History of Java" bahwa patung BRAHMA adalah patung dengan kepala yang di ukir mewah. Karena desain tiga kepala yang diukir indah dengan angsa dan teratai di bawahnya, serta kedua tangan memegang teratai.

Tidak hanya patung disana juga terdapat banyak benda peninggalan bersejarah dan beberapa fitur unik lainnya, seperti fitur "Mengenal Paras Nusantara" yang dimana nanti pengunjung akan selfie melalui alat yang sudah disediakan oleh museum kemudian hasilnya langsung keluar wajah kita mencirikan berasal dari suku apa, walaupun kadang tidak sesuai hasil yang keluar dengan suku kita sebenernya tetapi fitur ini sangat menarik perhatian para pengunjung termasuk saya dan teman-teman yang ikut mencoba. Selain itu ada sebuah barcode yang dimana jika kita scan barcode tersebut muncul sejarah tentang "Koleksi Pita Maha", dan dari yang saya baca ternyata Pita Maha merupakan repatriasi yang menampilkan benda-benda bersejarah yang dikembalikan dari Belanda.

Selain banyak sejarah pada beberapa tahun yang lalu, sejarah yang terdekat pun tersimpan di museum ini yaitu kejadian pada 16 September 2023 yaitu kebakaran dari Museum Nasional Indonesia sendiri kebakaran yang terjadi pada pukul 20.00 dan terdeteksi kebakaran ini diakibatkan karena korsleting arus listrik di bedeng proyek renovasi, kemudian baru di buka kembali pada 15 Oktober 2024. Dari kebakaran tersebut koleksi di museum ini bertambah karena sisa-sisa dan barang kebakaran disimpan dengan rapih dan ada beberapa lokasi bekas kebakaran yang dijadikan kunjungan umum.

Sekian sedikit pengalaman saya ketika berkunjung ke Museum Nasional Indonesia, mungkin jika kalian penasaran bisa langsung mengunjungi langsung Museum Nasional Indonesia di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline