Lihat ke Halaman Asli

Teori Hermeneutika Wilhelm Dilthey

Diperbarui: 13 November 2023   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Hermeneutika Wilhelm Dilthey

Mari kita mengetahui latar belakang dari seorang Wilhelm Dilthey sebelum kita masuk ke dalam pembahasan teori Hermeneutika oleh Wilhelm Dilthey. 

Wilhelm Dilthey lahir pada 19 November 1833 di Biebrich, Kadipaten Nassau, Konfederasi Jerman (sekarang bagian dari Wiesbaden, Jerman). Wilhelm Dilthey lahir dalam keluarga pengusaha dan mendapatkan pendidikan awalnya di Wiesbaden. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Heidelberg pada tahun 1852, di mana ia mulai menunjukkan minatnya dalam filsafat dan sejarah.

Pada tahun 1854, Dilthey melanjutkan studinya di Universitas Berlin, pusat intelektual pada masanya. Di sana, ia terlibat dengan sejumlah filosof dan sarjana terkemuka, termasuk August Boeckh dan Friedrich Schleiermacher. Pengalaman ini berpengaruh besar pada pengembangan pemikirannya di bidang hermeneutika dan filosofi sejarah. Setelah menyelesaikan studinya, Dilthey terlibat dalam pengajaran dan penelitian. Ia menjadi dosen di Universitas Basel pada tahun 1860 dan kemudian di Kiel. Pada tahun 1867, ia diangkat menjadi profesor di Universitas Breslau. Dilthey kemudian pindah ke Berlin pada tahun 1871, di mana ia menjadi profesor di Universitas Humboldt. Di sana, ia terlibat dalam pengembangan pemikiran-pemikirannya yang terkenal dalam hermeneutika dan filosofi sejarah. Dilthey menikah dengan seorang wanita bernama Katherine Puttmann pada tahun 1862, dan mereka memiliki empat orang anak. Meskipun ia dikenal sebagai seorang intelektual yang serius, Dilthey juga menunjukkan perhatian pada kehidupan keluarga.

Beberapa karya terkenal Dilthey termasuk "Introduction to the Human Sciences" (1883) dan "Pattern and Meaning in History" (1886). Karya-karya ini menandai kontribusinya yang besar dalam hermeneutika dan filosofi sejarah.

Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan apa itu Hermeneutika menurut Wilhelm Dilthey? 

Hermeneutika adalah suatu disiplin ilmu dan metode interpretasi yang berfokus pada pemahaman makna, terutama dalam konteks teks atau pengalaman manusia. Kata "hermeneutika" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "hermeneuein," yang berarti "menerjemahkan" atau "menafsirkan." Meskipun pertama kali diterapkan dalam konteks interpretasi teks, hermeneutika berkembang menjadi suatu pendekatan yang lebih luas untuk memahami fenomena manusia.

  Berikut adalah Prinsip Dasar Hermeneutika:

  1. Pemahaman Melalui Teks atau Pengalaman:
    • Hermeneutika pertama kali diterapkan dalam konteks interpretasi teks, seperti kitab suci, hukum, dan sastra. Namun, seiring waktu, hermeneutika juga diterapkan pada pengalaman manusia sehari-hari.
  2. Verstehen (Pemahaman Empatik):
    • Konsep sentral dalam hermeneutika adalah Verstehen, atau pemahaman. Ini tidak hanya mencakup pemahaman intelektual tetapi juga empati terhadap makna subjektif yang terkandung dalam teks atau pengalaman.
  3.  Konteks sebagai Kunci Interpretasi: 
    • Hermeneutika menekankan pentingnya konteks dalam interpretasi. Makna tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa memperhatikan konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana teks atau pengalaman itu muncul.
  4. Dinamika Interpretasi Terus Menerus:
    • Hermeneutika memandang interpretasi sebagai suatu proses yang terus menerus. Makna dapat berkembang dan berubah seiring waktu, dan interpretasi yang benar membutuhkan refleksi yang terus menerus.
  5. Distansi Historis dan Budaya:
    • Dalam hermeneutika, terdapat pengakuan akan distansi historis dan budaya antara pembaca atau penafsir dengan teks atau pengalaman yang diinterpretasikan. Penafsir perlu berusaha memahami konteks asli.

Hermeneutika dalam Konteks Wilhelm Dilthey,

Wilhelm Dilthey adalah salah satu tokoh utama dalam pengembangan hermeneutika pada abad ke-19. Ia mengembangkan konsep hermeneutika untuk digunakan dalam ilmu pengetahuan manusia dan sejarah. Beberapa aspek hermeneutika dalam konteks Dilthey meliputi:

  1. Ilmu Budaya (Geisteswissenschaften):
    • Dilthey membedakan antara ilmu alam dan ilmu budaya, dan ia berpendapat bahwa hermeneutika adalah metode yang sesuai untuk memahami realitas manusia dan sejarah.
  2. Pemahaman Historis (Historischer Verstehen):
    • Dilthey memperkenalkan konsep pemahaman historis, di mana peneliti harus mencoba memahami peristiwa sejarah melalui lensa konteks waktu dan budaya saat itu.
  3. Pentingnya Pengalaman Subjektif:
    • Dilthey menekankan pentingnya pengalaman subjektif dalam memahami manusia. Hermeneutika Dilthey menekankan pada pemahaman yang melibatkan identifikasi dengan pengalaman subjektif individu.


Hermeneutika: Pemahaman dan Interpretasi Makna

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline