Lihat ke Halaman Asli

My Love Story

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Liburan musim dingin ini aku pergi ke Jepang aku pergi kesana bersama pamanku, pamanku membiayaiku ke Jepang lagipula pamanku juga tinggal di Jepang. Di Jepang aku diajak ketempat yang sangat menakjubkan dan pamanku tahu kesukaanku cosplay anime, disana mereka bukan untuk kontes costum tapi sekedar memakainya untuk hangout bareng teman. Tempat itu di daerah akihabara, tidak heran jika banyak anak – anak muda yang memakai baju layaknya seperti anime. Tentu dimusim sedingin ini mereka tidak memakai baju yang seksi yang memperlihatkan tubuh mereka, mereka memakai mantel gaya anime, aku tidak habis pikir mengapa orang tua mereka membiarkan anak – anaknya memakai baju seperti itu, tapi yasudahlah mungkin pemikiran orang Jepang berbeda dengan orang Indonesia. Di Jepang hal yang paling aku kagumi adalah pendidikan mereka, berbeda sekali dengan di Indonesia, disana banyak anak – anak SMA yang bunuh diri karena nilai – nilai mereka kecil dan banyak juga orang – orang yang sudah dewasa yang bunuh diri karena tekanan atau setres bisa juga karena terlalu menanggung suatu beban yang sangat berat dihidupnya, aku sendiri tidak habis mengerti mengapa mereka melakukan itu. Jadi jika saat diperjalanan kendaraan mengalami kemacetan biasanya ada orang yang bunuh diri meskipun mereka tidak mengatakannya, mereka hanya mengatakan ada gangguan di lalu lintas. Banyak sekali hal – hal yang tidak aku ketahui, di Jepang juga banyak liburnya seperti liburan setiap pergantian musim, dan banyak festival– festivalnya, di Jepang festival disebut matsuri, saat festival mereka memakai yukata untuk wanita dan kimono untuk pria. Yang jelas aku tidak memakai yukata karena aku tidak bisa memakainya selain itu terlihat sangat rumit untuk berjalan, meskipun pamanku memaksaku untuk memakai yukata tapi tetap saja aku tidak mau memakainya. Festival biasa diadakan saat malam hari dimana terdapat banyak lampu lampion dan kembang api serta kedai – kedai makanannya juga. Oh iya kita biasa kenal dengan ramen makanan Jepang, jika kalian tahu ramen, itu aslinya menggunakan daging babi jadi jika memesan ramen disana bilang saja pake daging ayam hehehe…

“Yuri, kau mau mencoba itu” kata bibiku

“Hm… boleh aku mau mencobanya”

Lalu aku menghampiri salah satu ruko yang disana ada ikan dan penangkap ikan yang terbuat dari kertas, jika bisa menangkapnya kau boleh membawa ikan itu tanpa bayar, wahh asik ya.
“Oh nona kau mau mencobanya? Sepertinya kamu bukan orang Jepang ya?” kata paman penjual ikan itu.

“Ah iya paman aku dari Indonesia, sedang berlibur kesini”

“Oh begitu, sepertinya akan susah bagimu untuk menangkap ikan ini”

“I ya sepertinya begitu, karena aku belum terbiasa menggunakan penangkap ikan ini”

“Ahahaha… kamu gadis yang baik ya, semoga berhasil”

Dan aku tidak berhasil menangkap ikan itu, ternyata sulit sekali menangkap ikan menggunakan jaring kertas sampai - sampai jaring ikanku robek.

“Ah ternyata aku tidak bisa menangkapnya paman”

“Hahahaha… aku sudah tahu itu, tapi karena kau sudah berusaha keras aku akan memberimu ikan ini”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline