Desa Ternyang, [20 Juli 2023] - Dengan permasalahan sampah yang masih menjadi salah satu permasalahan yang marak di Indonesia tak terkecuali desa ternyang membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 131 Universitas Brawijaya menunjukkan suatu cara yang kreatif dan inovatif untuk menghadapi masalah yang ada di Desa Ternyang. Mereka memanfaatkan galon air mineral bekas untuk membuat pot hidroponik yang unik dan bernuansa merah putih untuk menyambut Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-78.
Ide brilian ini lahir dari perbincangan Mahasiswa KKN 131 UB dengan perangkat desa Desa Ternyang. "Disini sampah galon air mineral itu banyak belum dimanfaatkan. Jadi akan dicoba membuat pot hidroponik dari galon air mineral yang nanti bisa untuk hiasan di sekitar lapangan. ", ucap Kevin Hastaning, salah satu Anggota KKN 131 UB usai berbincang dengan perangkat desa.
Pembuatan hidroponik ini tidak begitu sulit sehingga dapat dilakukan oleh setiap orang. Langkah pertama dalam pembuatan pot hidroponik ini adalah memotong galon air mineral menjadi dua bagian. Bagian atas galon dipisahkan dari bagian bawah, dan kemudian bagian atas dicat dengan warna merah putih, mencerminkan bendera Indonesia yang khas. Proses pewarnaan ini dilakukan dengan hati-hati untuk menghasilkan tampilan yang estetis dan patriotik.
Bagian bawah galon diisi dengan air, yang berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi tanaman hidroponik yang akan tumbuh di dalam pot. Kemudian, bagian atas galon yang telah dicat dilekuk kecil-kecil dan dilengkapi dengan sumbu kompor. Sumbu kompor ini akan menjadi media penyerapan air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Agar akar tanaman mendapatkan cahaya matahari yang cukup, bagian atas galon diberi tutup yang terbuat dari sabut kelapa. Tutup ini memungkinkan cahaya masuk ke dalam pot, tetapi juga melindungi akar tanaman dari paparan langsung sinar matahari yang berlebihan.
Terakhir, bagian atas galon yang telah dicat dan dilengkapi dengan tutup sabut kelapa diisi dengan media tanam, seperti arang sekam dan cocopeat. Media tanam ini memberikan dukungan nutrisi dan stabilitas bagi pertumbuhan akar tanaman hidroponik. Setelah media tanam diisi, bibit tanaman dapat ditanamkan dengan hati-hati.
Proyek pot hidroponik merah putih ini tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar namun juga menjadi simbol semangat kemerdekaan. Beberapa manfaat dari proyek ini adalah:
- Dengan mendaur ulang galon air mineral bekas menjadi pot hidroponik, proyek ini membantu mengurangi limbah plastik dan mendorong siklus daur ulang yang lebih berkelanjutan.
- Proyek ini mendorong kesadaran akan pertanian urban dan pentingnya pertanian berkelanjutan di tengah kota. Para mahasiswa juga dapat berbagi pengetahuan tentang teknik hidroponik kepada masyarakat sekitar.
- Pot hidroponik yang berwarna merah putih tidak hanya mencerminkan patriotisme, tetapi juga menunjukkan kreativitas dalam merayakan momen bersejarah dengan cara yang unik dan bermanfaat.
- Tanaman hidroponik memiliki potensi untuk membantu memurnikan udara dengan menyerap polutan dan melepaskan oksigen. Sehingga, proyek ini dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Proyek pot hidroponik merah putih yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 131 Universitas Brawijaya adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan kreativitas dapat membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui langkah-langkah sederhana, mereka berhasil menciptakan pot hidroponik yang bukan hanya fungsional, tetapi juga bernilai simbolis. Semangat mereka dalam menyambut HUT-RI yang Ke-78 memberikan inspirasi kepada kita semua untuk berkontribusi dalam menjaga dan merayakan keberagaman Indonesia dengan cara yang unik dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H