Lihat ke Halaman Asli

Mega Alawiyah

Mahasiswa

Rendahnya Minat Baca di Kalangan Siswa Sekolah Dasar: Studi Kasus Ketidakmampuan Membaca pada Anak

Diperbarui: 16 Januari 2025   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literasi menjadi salah satu pilar utama dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Keterampilan membaca tidak hanya penting untuk memahami materi pelajaran, tetapi juga sebagai dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan lainnya. Namun, meskipun pentingnya literasi sudah disadari, masalah rendahnya minat baca di kalangan siswa sekolah dasar (SD) masih menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan. Salah satu indikator dari masalah ini adalah tingginya jumlah anak SD yang masih belum bisa membaca dengan baik, meskipun mereka sudah berada di usia yang seharusnya mampu menguasai keterampilan dasar tersebut.

Mengapa Rendahnya Minat Baca Terjadi?

Beberapa faktor mempengaruhi rendahnya minat baca di kalangan siswa sekolah dasar, di antaranya adalah keterbatasan akses terhadap bahan bacaan yang menarik dan relevan, serta kurangnya kebiasaan membaca yang terbentuk sejak dini. Buku-buku yang tersedia di sekolah seringkali tidak cukup bervariasi atau tidak sesuai dengan minat anak-anak. Selain itu, beberapa anak juga tidak terbiasa membaca di rumah karena faktor lingkungan yang kurang mendukung, seperti minimnya koleksi buku di rumah atau orangtua yang kurang menekankan pentingnya membaca.

Studi Kasus: Ketidakmampuan Membaca di Kalangan Siswa SD

Fenomena ketidakmampuan membaca pada siswa SD bukanlah masalah yang sepele. Data dari beberapa survei menunjukkan bahwa masih ada sejumlah besar siswa di Indonesia yang kesulitan dalam membaca, meskipun mereka sudah berada di kelas 3 atau 4 SD. Misalnya, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sekitar 30% siswa kelas 3 SD di daerah-daerah tertentu belum mampu membaca dengan lancar. Hal ini tentu menjadi alarm bagi dunia pendidikan, mengingat membaca adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai untuk melanjutkan pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi.

Dampak Rendahnya Literasi

Ketidakmampuan membaca yang dialami sebagian siswa SD dapat berdampak serius terhadap proses pembelajaran mereka. Anak yang belum bisa membaca dengan baik akan kesulitan memahami pelajaran lainnya, seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Hal ini dapat berimbas pada prestasi akademik yang rendah, serta rendahnya rasa percaya diri siswa. Dalam jangka panjang, ketidakmampuan literasi dapat membatasi peluang anak dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi, sehingga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Solusi untuk Meningkatkan Literasi

Peningkatan minat baca di kalangan siswa SD memerlukan peran serta dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga orangtua. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan literasi di kalangan anak-anak antara lain:

1.  Menyediakan Akses ke Bahan Bacaan yang Menarik dan Variatif

Sekolah harus memastikan bahwa anak-anak memiliki akses ke buku-buku yang sesuai dengan minat dan tingkat perkembangan mereka. Buku yang menarik dan sesuai dengan usia dapat meningkatkan motivasi anak untuk membaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline