Salah satu tradisi yang masih berjalan di bulan Ramadhan yaitu Temoan. Temoan dilakukan oleh sekumpulan remaja yang tiap paginya selama bulan suci Ramadhan berkeliling desa membangunkan warga untuk bersiap-siap sahur.
Mereka mengaharap keikhlasan kepada warga berbagai rezeki baik berupa uang maupun beras. Acaranya dilaksanakan pada pertengahan bulan puasa sampai menjelang lebaran mulai jam 14.00 WIB sampai menjelang saat berbuka puasa.
Berkeliling dengan membawa dan memainkan alat musik seadanya sambil menyanyikan lagu-lagu shalawat atau lainnya, sama seperti ketika mereka keliling dipagi buta membangunkan warga.
Acara tersebut sering menarik perhatian khususnya anak-anak kecil, sehingga tidak sedikit anak-anak kecil yang tidak sekedar menonton, banyak yang ikut-ikutan jalan bersama rombongan obrog-obrog.
Rupanya rombongan obrog-obrog yang berkeliling mencari temoan di Desa Lemahabang Kecamatan Tanjung tidak hanya satu rombongan, ada sekitar 4 rombongan yang melakukan acara tersebut.
Hal ini yang kadang membuat warga bingung. "Wingi persaku wis, kye sih rombongan sng ndi ?" (kemarin perasaan sudah, ini rombongan dari mana ?" Kata seorang warga yang bingung akan kehadiran rombongan obrog-obrog yang memintai temoan.
Bagi mereka yang melakukan obrog-obrog, hal semacam ini merupakan hiburan tersendiri dalam mengisi kekosongan selama bulan Ramadhan, ada juga yang niat ikhlas membantu warga supaya tidak bangun kesiangan saat sahur, ya tergantung niat mereka juga sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H