Lihat ke Halaman Asli

Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Balo' Toraja (KSP Balo'ta)

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14289934371687388126

[caption id="attachment_409940" align="aligncenter" width="359" caption="Logo Koperasi Simpan Pinjam Balo"][/caption]

Mengenal Koperasi KSP Balo'ta

Koperasi Simpan Pinjam Balo' Toraja (KSP Balo'ta) dari Kabupaten Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan didirikan pada 1 Mei 1941 dengan nama Bank Cooperatie Simpanan dan Pindjaman bagi Bangsa Boemiputera Toradja. Koperasi ini didirikan oleh Perserikatan Toradja Christen (PTC) dengan anggota awalnya berjumlah sembilan orang. Pembentukan PTC sendiri diilhami oleh gerakan kebangsaan dari para pemuda di Pulau Jawa seperti Boedi Oetomo, Serikat Islam, Muhammadiyah, Jong Java, Jong Celebes, dan lain sebagainya, yang tergerak untuk meningkatkan kesejahteraan bumiputera.

Koperasi ini dibangun sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya praktik lintah darat oleh orang Toraja sendiri dengan bunga yang amat mencekik leher rakyat miskin. Hal ini ditegaskan dalam Anggaran Dasarnya yang terdiri atas 75 pasal dan ditandatangani pada 22 September 1941. Anggaran Dasar ini mengatur masalah simpan pinjam serta secara tegas menyatakan bahwa lembaga ini memang dibuat untuk membela kaum Bumiputera (dalam hal ini orang Toraja) yang ketika itu terpinggirkan di kampung halamannya sendiri oleh para pendatang.

Jumlah anggota awal koperasi ini relatif sedikit, hanya sembilan orang. Salah satu alasannya adalah karena beratnya persyaratan yang ditetapkan. Misalnya untuk bisa menjadi anggota, seseorang harus membeli saham seharga f.25 per lembar saham (atau yang sekarang dikenal sebagai simpanan pokok), jumlah tersebut setara dengan harga dua ekor kerbau, jumlah yang sangat besar bagi masyarakat Toraja waktu itu. f adalah florint mata uang yang berlaku pada zaman penjajahan Belanda sampai beberapa saat setelah kemerdekaan. Jika dinilai dengan nilai uang sekarang, harga 1 kerbau sekitar Rp.12 Juta - Rp. 15 Juta. Jadi simpanan pokok tersebut senilai Rp. 25 Juta - Rp.30 Juta.

Meskipun demikian, pada akhir tahun 1941, jumlah anggota koperasi ini berkembang menjadi 30 orang. Jumlah ini terus bertambah meski berada dibawah intimidasi penjajah Jepang kala itu. di tahun 1945, anggota Bank Toradja telah mencapai 425 orang. Keanggotaan dan asetnya kemudian mengalami pasang surut dalam 30 tahun keberadaannya.

Pada tahun 1972 Bank Toradja berubah dari bank koperasi menjadi Koperasi Simpan Pinjam. Perubahan tersebut dikarenakan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri yang meminta bank koperasi untuk memilih menjadi bank atau koperasi. Dan pada Januari 1972, Bank Toradja resmi berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam Balo' Toraja disertai dengan perubahan badan hukum dari bank koperasi menjadi Koperasi Simpan Pinjam. Pada tahun 1973 - 1980 melalui strategi menurunkan sukubunga pinjaman, KSP Balo'ta berhasil meningkatkan jumlah anggota. Strategi ini juga tepat untuk menghadapi persaingan karena disaat yang sama, perbankan mulai masuk ke Tana Toraja. Pada tahun 1980 - 1997 diterapkannya modernisasi sistem KSP Balo'ta, melalui pembenahan administrasi dan pelayanan, penyusunan Anggaran Rumah Tangga/ART (Anggaran Dasar sudah ada tetapi ART belum ada), dan pengurangan masa tunggu untuk mendapatkan pinjaman, dari 3 bulan menjadi 1 bulan. Di samping itu, keanggotaannya pun dibuat semakin terbuka bagi orang non-Toraja.

Jumlah anggota KSP Balo'ta bertambah dari waktu ke waktu, dari 9 orang pada 1941 menjadi 19.124 orang pada April 2012. Pada tahun 1999 KSP Balo'ta mulai melebarkan sayap koperasi simpan pinjam dengan membuka kantor cabang/cabang pembantu, dan saat ini memiliki 36 cabang yang tersebar di lima Propinsi. Dengan demikian, koperasi ini telah menjadi koperasi yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat dengan beragam latar belakang dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh koperasi. Pada bulan April 2012 KSP Balo'ta meluncurkan dana kesejahteraan bagi anggota, menurunkan suku bunga pinjaman, dan memperbaiki sistem tata kelola koperasi dengan membuat dan memperbaiki sejumlah Standard Operating Procedure (SOP) dibantu Yayasan Reka Desa dari Jakarta dan Lembaga dari Belanda. Koperasi Simpan Pinjam Balo' Toraja ini terus berkembang dan terus melayani kepentingan anggotanya hingga sekarang.

Jaringan Pelayanan KSP Balo'ta

Untuk Meningkatkan/mendekatkan pelayanan kepada anggota/ masyarakat dibentuk jaringan pelayanan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 9 tahun 1995 sebagai berikut:

1.    Kantor Pusat di Makale, Jln. R.A. Kartini No. 7 Kab. Tana Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline