Lihat ke Halaman Asli

Allif KesumoRahardjo

Freelancer Project Manager

FDN Sebuah Acara yang Membekali 53 Penyandang Disabilitas dalam Ilmu Dunia Kerja

Diperbarui: 8 Februari 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadaan Acara FDN pada saat Kemenparekraf memberikan Pidato Pembukaan - Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (27/01).

Jakarta, 27 Januari 2024 – Krevasi Program Organizer bekerja sama dengan Yuasa, Yayasan Cheshire Indonesia dan Selangkah, menyelenggarakan acara diskusi publik awal tahun bernama Festival Disabilitas National (FDN) bertema "Disabilitas & Kreativitas Tanpa Batas untuk Pemberdayaan dan Ekonomi Inklusif." Acara ini bertujuan meningkatkan peluang pencapaian ekonomi bagi penyandang disabilitas di Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, pelatihan keterampilan, dan kewirausahaan. Acara yang berjudul Festival Disabilitas Nasional ini dihadiri 53 peserta penyandang disabilitas, perusahaan, dan instansi pemerintahan seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta


Meskipun Indonesia telah menunjukkan dukungan terhadap penyandang disabilitas melalui pengesahan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesetaraan dan memastikan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas.

Penyerahan Penghargaan Kepada Pembicara di dalam Acara FDN - Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (27/01).

Salah satu bidang yang kritis adalah ekonomi, di mana masih banyak penyandang disabilitas yang sulit memperoleh pekerjaan. Data dari BPS pada tahun 2022 mencatat bahwa ada sekitar 17 juta penyandang disabilitas usia produktif, namun hanya 7,6 juta yang bekerja. Bagi yang tidak dapat mendapatkan pekerjaan, berusaha menjadi pengusaha menjadi tantangan besar, dengan keterbatasan keterampilan, pengetahuan, dan kepercayaan diri menghambat kemampuan mereka untuk memulai bisnis. Untuk itu, Festival Disabilitas Nasional dengan tema “Kreativitas Tanpa Batas” berusaha mengurangi ketimpangan yang masih ada di masyarakat.

Para Pembicara Melakukan Simulasi Wawancara kepada penyandang Dis - Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (27/01).

Allif Kesumo Rahardjo, Ketua Festival Disabilitas Nasional menambahkan, "Latar belakang acara,  ingin mewujudkan hak yang sama untuk penyandang disabilitas dalam pendidikan, pelatihan keterampilan, dan ekonomi. Kita ingin mendiskusikan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam mendapatkan pendidikan, pelatihan keterampilan, pekerjaan, dan memulai bisnis. Juga, mendengarkan dari praktisi tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan ini. Festival Disabilitas Nasional menjadi gaung dan wadah peningkatan peluang kerja bagi penyandang disabilitas"


Fendo Parama Sardi, Manager Yayasan Cheshire Indonesia menjelaskan, “Event ini menjadi wadah bagi penyandang disabilitas bertemu dan berbagi pengalaman kiat sukses  di dunia kerja sekaligus mendapatkan informasi tentang program-program peningkatan keterampilan dan kewirausahaan. Yayasan Cheshire sendiri telah menjalankan program pemberdayaan dan pelatihan keterampilan kepada penyandang disabilitas dan sudah menghasilkan banyak alumni yang berhasil di dunia kerja maupun UMKM disabilitas."
Gabriela Henesti, Communications Manager Krevasi Program Organizer sebagai Penyelenggara Program, menjelaskan komitmen Krevasi dalam mempromosikan kesetaraan dan hak sosial. “Festival Disabilitas Nasional bekerjasama dengan Yuasa bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ekonomi bagi penyandang disabilitas. Dengan tema "Kreativitas Tanpa Batas," acara ini mendorong kreativitas penyandang disabilitas dalam pencapaian profesional dan kewirausahaan. Krevasi mendorong acara yang mendukung kolaborasi komunitas, pemerintah, bisnis, dan masyarakat sehingga berdampak baik bagi masyarakat.”


Acara ini menghadirkan pembicara ahli di bidangnya yang sudah terjun dalam peningkatan kapasitas penyandang disabilitas, termasuk Fanny Efrita, co-founder organisasi Alunjiva; Tiwi Dallamore, Wakil Ketua Yayasan Cheshire Indonesia; dan Surhata, aktivis disabilitas Young Voices dan staf Pemprov DKI Jakarta.


Turut dibuka stan pameran yang menampilkan produk kerajinan tangan dari komunitas Red Feather Shop yang dibuat oleh individu penyandang disabilitas. Untuk pelatihan keterampilan di Yayasan Cheshire Indonesia akan tersedia bagi penyandang disabilitas yang berminat untuk mengembangkan diri mereka, serta untuk masyarakat umum yang tertarik berkolaborasi dan menjadi relawan. Acara ini terbuka untuk penyandang disabilitas dan masyarakat umum secara gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline