Tentu tidak jarang orang-orang bahkan anggota keluarga atau teman-teman bertanya tentang hasil akademik, seperti "nilai apa yang kamu dapatkan?", "hasil tes apa yang kamu dapatkan?" atau "Dari universitas atau sekolah negeri mana Anda lulus?" dll.
Tentu pertanyaan-pertanyaan ini sering ditanyakan oleh orang lain, mereka ingin tahu apakah anak itu cerdas secara akademis atau apakah anak itu belajar dengan baik, merasa bahwa kecerdasan seorang anak tercermin dalam nilai akademik nya, apakah itu matematika , sains, bahasa Inggris, atau sebagainya.
Hal ini membuktikan bahwa masih banyak orang yang beranggapan bahwa kecerdasan seseorang bergantung pada nilai akademik nya. Memang benar nilai akademik bisa menjadi tolak ukur kecerdasan seorang anak, namun tidak bisa diterapkan pada semua anak. Misalnya, jika seorang anak mendapat hasil buruk dalam ujian matematika, anak itu bodoh. Ini adalah sebuah kesalahan besar! Tidak ada anak yang bodoh.
Sekilas kisah sukses miliuner China Jack Ma, di mana ia menjadi pebisnis sekaligus berhasil membangun Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di China. Namun dibalik kesuksesan nya, ternyata Jack Ma punya cerita unik.
Dimana Jack Ma sangat lemah dalam matematika, tetapi Jack Ma pintar dalam bahasa Inggris. Ketika Jack Ma masih kecil, ia menjadi pemandu belajar bahasa Inggris gratis. Dengan kekurangan itulah Jack Ma tidak memungkiri bahwa ia tidak akan berhasil di masa depan.
Jack Ma menggunakan kekuatannya untuk terus meningkatkan bahasa Inggris nya. Hal ini menunjukkan bahwa seorang anak yang tidak pandai dalam satu mata pelajaran tidak berarti ia bodoh. Anak-anak memiliki pikiran dan minat di bidang lain dan mata pelajaran lain
Kisah lain dari tokoh Indonesia, Andrie Wongso, seorang pengusaha sukses sekaligus motivator. Ternyata beliau semasa kecilnya tidak sekolah diakibatkan tidak memiliki biaya, namun sekarang bisa menjadi orang yang sukses.
Perlu diketahui bahwa Andrie Wongso bisa menjadi orang yang sukses diakibatkan Andrie memiliki kepribadian yang mudah bergaul dan pandai dalam menuangkan kata-kata mutiara untuk memotivasi dirinya dan orang lain.
Dari situlah Andrie mendirikan usaha "Kartu Ucapan" dengan kata-kata mutiara yang dituangkan oleh Andrie. Disini Andrie memang memiliki kecerdasan dalam merangkai kata. Disini membuktikan bahwa anak tidak ada yang bodoh, anak memiliki kecerdasannya masing-masing dan beragam.
Semua anak mungkin tidak dilahirkan sama cerdasnya, tapi perlu diketahui bahwa masing-masing anak memiliki potensi dan kecerdasan sendiri Mengenai kecerdasan, Horward Gardnes, seorang psikologi dari Harvard University, mengungkapan bahwa anak sebenarnya punya kecerdasan ganda atau multiple intelligence. Setidaknya ada delapan jenis kecerdasan dalam diri anak.