Lihat ke Halaman Asli

Alliffiyan Reza

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Inovasi Sektor Pertanian, Mahasiswa Untag Surabaya Sukses Membuat Alat Penebar Pupuk Semi Otomatis

Diperbarui: 22 Januari 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan Petani Desa Wiyu Mojokerto (dokpri)

Desa Wiyu menjadi salah satu pilihan Untag Surabaya sebagai tempat pelaksanaan pengabdian Masyarakat yang berlangsung selama 12 Hari lamanya. Kalangan mahasiswa Untag Surabaya tersebar di beberapa desa yang berada di Mojokerto, Salah satunya kelompok R16 berada di desa wiyu yang terletak di kecamatan pacet, kabupaten mojokerto  Jawa Timur. Dengan Koordinasi yang dilakukan R16 ini melakukan program kerjanya bergabung dengan mitra-mitra dalam Masyarakat desa wiyu tersebut.

Sub Kelompok 7 dari R16 memberikan sebuah inovasi baru mengenai Program Kerja terhadap petani-petani di desa wiyu ini. Sebagian besar Masyarakat di desa wiyu itu berprofesi sebagai petani. Dalam kegiatan Bertani biasanya terdapat permasalahan pada saat pemupukan berlangsung secara manual akibatnya kurang efektif. Oleh sebab itu, Kelompok 7 membuat sebuah alat penyebar pupuk semi otomatis yang nantinya bisa membantu para petani desa dalam penyebaran pupuk dengan lebih mudah dan mempercepat waktu penyebaran.

Program penyebaran pupuk berhasil dilaksanakan dengan baik pada hari rabu 18 januari 2024 pada 3 orang petani yang berada di desa wiyu tersebut. Menurut pendapat salah satu petani mengatakan bahwa mereka mendapatkan sebuah edukasi ataupun pemahaman yang baru terkait inovasi penggunaan alat bantu penebar pupuk yang sudah dilakukan sebelumnya.

Kolaborasi yang dilakukan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 dalam pengabdian Masyarakat dengan para petani disekitar desa wiyu ini, diharapkan bisa memajukan petani desa wiyu dan terus meningkatkan kesejahteraan para petani. Karena mahasiswa terus memberikan sebuah dobrakan terkait inovasi-inovasi baru kedepannya, sehingga kegiatan para petani dapat diselesaikan dengan baik tanpa harus menggunakan tenaga secara manual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline