Lihat ke Halaman Asli

Allice Shetea Fatonah

Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Menadaburi Indahnya Dataran Sunda di Gunung Putri

Diperbarui: 23 Juni 2023   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi / Allice Shetea 

Kegiatan berwisata merupakan hal yang sangat menyenangkan, pada dasarnya manusia selalu menyukai kegiatan ini. Baik itu anak-anak atau bahkan orang tua. Kegiatan berwisata tak melulu perihal mengunjungi tempat-tempat modern dan terkini, bahkan hal yang paling menambah 'energi' seseorang adalah ketika ia berhenti sejenak dari rutinitas sibuknya dunia dan menikmati indahnya alam semesta.

Menikmati suasana hijau pemandangan pepohonan, menghirup udara segar dari alam tanpa campuran emisi karbondioksida dan emisi gas lainnya, merasakan rengkuhan alam melalui angin yang berhembus, bahkan mendengarkan merdunya kicau burung bernyanyi adalah hal paling menenangkan. Bukankah begitu?

Tetapi, selain kita dapat menikmati injeksi energi alam pada diri akan lebih baik jika kita sambil menadaburi keindahannya. Menadaburi keindahan alam tentu bisa menambah pemahaman kita tentang kehidupan. Kita dapat lebih memahami kuasa dan kebesaran Allah SWT. melalui ciptaan-Nya. Dapat kita rasakan kebesaran kuasanya dengan melihat alam semesta, manusia, dan pencipta.

Menadaburi keindahan tanah Sunda di puncak Gunung Putri Lembang merupakan salah satu pengalaman yang sangat mengesankan. Dahulu menikmati indahnya kota dari puncak gunung adalah hal yang hanya menjadi angan-angan. Tapi, setelah saya coba ternyata ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan!

Meniti jalan setapak menuju puncak Gunung Putri akan kita temukan titik-titik peristirahatan sejenak sebelum kembali melanjutkan pendakian. Ketika melakukan kegiatan pendakian, kita tentu terbuka untuk memikirkan hal-hal kecil, Allah SWT. senantiasa menguji hamba-Nya untuk menempatkannya pada puncak di hidupnya. Sama seperti mendaki Gunung Putri ini, lelah dan terasa berat, tetapi kita masih bisa melanjutkan pendakian, sebab yakin ada hal indah yang menanti kita di puncak sana.

Semakin sore perjalanan mendaki semakin memukau mata. Kita disajikan pemandangan kota diselimuti kabut dan senja. Pemandangan yang sangat manis bukan? Tapi, apa kita cukup di tengah perjalanan ini? Tidak! Sambil menikmati pemandangan manis ini, kita terus melanjutkan pendakian hingga puncak. Sama seperti kehidupan kita yang terkadang di tengah riuhnya masalah kehidupan, masih ada hal-hal manis yang kita rasakan. Berkumpul bersama orang-orang yang kita sayang, meski tidak selalu harmonis tetapi itu adalah harta yang manis. Mendapatkan udara segar ditengah penatnya masalah kehidupan juga merupakan salah satu nikmat yang manis.

Melanjutkan perjalanan menuju puncak, kita akan menemukan tangga lurus yang akan mengantarkan kita ke puncak. Lihat! Allah SWT. selalu menyiapkan 'jalan' bagi hamba-Nya yang bersabar. Menaiki tangga ini seperti menaiki tangga kehidupan atas keteguhan hati dan usaha kita untuk terus melanjutkan perjalanan. Allah SWT. tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya seperti yang tercantum pada Q.S. Al Baqarah: 286

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

...لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

Artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya...." (Q.S. Al Baqarah: 286)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline