Yogyakarta –Tidak ingin anaknya bernasib sama dengan dirinya mungkin itulah motivasi yang tertanam pada diri mbah Kempot (75). Laki-laki yang mencari nafkah dengan berjualan rokok keliling di sekitaran Malioboro ini sukses antarkan anaknya kuliah hingga S2 di UGM.
Menurut mbah Kempot, Pendidikan itu penting dan harus di utamakan apapun keadaannya jangan jadikan halangan untuk terus belajar. Mbah Kempot yang sudah berjualan rokok keliling sejak tahun 80-an di sekitar kawasan malioboro ini memiliki impian dan tekad untuk memenuhi pendidikan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
“Aku pengen anakku tidak memiliki nasib yang sama kaya aku dulu yang ingin bersekolah saja sulit karena biaya. Ya walaupun saya cuma jadi tukang rokok keliling, Alhamdulillah bisa mencukupi biaya pendidikan anakku.” Ujar mbah Kempot, saat diwawancarai, Selasa (30/11/2021).
Keseharian mbah Kempot berjualan rokok asongan keliling di kawasan malioboro, ia biasa mulai berjualan dari jam satu siang hingga tengah malam tergantung dengan keadaaan pengunjung di Malioboro. Selain berjualan rokok ia juga berjualan tissue dan korek, ia juga menjual rokoknya secara eceran.
Dari hasil berjualan rokok keliling ini ia biasanya mengumpulkan omset 800 ribu hingga 1,5 juta per bulan. Hasil dari berjualan rokok selalu di tabungkan sebagian untuk kebutuhan kuliah anaknya dan kebutuhan harian lainnya, menurutnya hasil berjualan sebulan belum mencukupi kehidupan keluarganya namun ia selalu bersyukur atas apa yang ia dapat dan tidak pernah mengeluh ataupun menyerah.
Bertekad untuk tetap membiayai anak kuliah
Anak mbah Kempot sebenarnya tidak ingin membebani orang tua nya dan sesudah lulus dari bangku SMA ingin langsung bekerja,namun mbah Kempot melarangnya dan tetap ingin anaknya untuk melanjutkan kuliah menurutnya biaya tak menjadi beban yang berarti dalam meraih pendidikan walaupun keadaan ekonomi yang sulit dan hanya berjualan rokok keliling mbah Kempot tidak ingin anaknya merasakan hal yang sama pada dirinya.
Kehidupan mbah Kempot yang sederhana serta mempunyai banyak tanggungan membuatnya harus tetap bekerja walaupun usianya sudah senja,namun menurut mbah Kempot itu tidak menjadikan halangan untuk terus bekerja. Ia sudah sering di ingatkan oleh istri dan anaknya untuk digantikan bekerja namun ia menolak karena tidak ingin merepotkan istrinya serta tidak ingin kuliah anaknya terganggu karena harus menggantikan dirinya bekerja.
“ Aku pernah mau digantikan istri sama anakku karena kasihan lihat aku kerja dari siang sampe tengah malem, tapi aku nolak soalnya gamau bebanin istri sama ganggu kuliah anakku.” Ungkap mbah Kempot.