Lihat ke Halaman Asli

Allysa Salsabillah D.G

Mahasiswa Universitas Jember, jurusan Hubungan Internasional

Mahasiswa KKN Unej Berikan Pelatihan Sehat, Saji Edukasi Hidangan Antistunting bersama 'Widya'

Diperbarui: 10 Agustus 2024   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : dokumentasi pribadi

Situbondo - Mahasiswa KKN UMD UNEJ 193 berikan pelatihan masak bersama WIDYA. Diketahui WIDYA merupakan singkatan dari Wadah Inovasi Desa Klatakan Berkarya. Selain itu, WIDYA merupakan komunitas perempuan muda di desa Klatakan. 

Acara tersebut berlangsung pada Senin (5/8/2024) di aula Balai Desa Klatakan. Pelatihan ini berisi tentang demo masak nugget dan agar-agar yang berbahan dasar kelor.  

Pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk upaya penurunan angka stunting di desa Klatakan. Caranya dengan membuat inovasi makanan sehat yang menarik bagi anak-anak. 

“Kita kepikiran gimana kalo membuat dan memperkenalkan inovasi olahan daun kelor yang menarik biar anak-anak tidak bosan makan sayur,” jelas Vira sebagai salah satu mahasiswa anggota KKN UNEJ 193 

Untuk alasan penggunaan kelor sebagai bahan dasar karena sayur ini mudah ditemukan di sekitar desa tersebut. 

“Karena sayur kelor itu harganya sangat terjangkau dan selama kurang lebih 27 hari kami di sini, terlihat di sekitar banyak banget pohon kelor,” ucap Vira. 

Vira juga menjelaskan pemilihan daun kelor sebagai bahan dasar nugget dan agar-agar karena memiliki banyak khasiat. “Daun kelor itu mengandung banyak khasiat dan merupakan sumber makanan yang kaya akan protein, mineral, dan vitamin sehingga bagus untuk pertumbuhan anak-anak,” tambahnya. 

Narwiyoto selaku Kepala Desa Klatakan menuturkan bahwa inovasi ini menarik. Bahkan ia menganjurkan mahasiswa KKN UNEJ memberikan pelatihan kepada WIDYA supaya produk ini dapat berkelanjutan kedepannya. 

Narwiyoto juga menjelaskan bahwa inovasi ini baik untuk anak-anak supaya dapat mengenal rasa kelor sejak dini. 

“Ini sudah enak, kalau menurut saya memang ksrena ini daun kelor yang ditawarkan maka harus tetap ada rasa spesifikasinya. Karena masakan campuran ini untuk memberikan nutrisi lebih maka harus tetap dirasakan kelornya, apalagi untuk anak-anak. Agar anak-anak ini terus senang dengan daun kelor, maka rasa ini diberikan sejak kecil sehingga dia tidak asing lagi,” jelas Narwiyoto.

Dua anggota WIDYA membagikan pesan kesan dari demo makanan ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline