Lihat ke Halaman Asli

Allesandro Hurint

Putra Larantuka

Rekoleksi Keluarga

Diperbarui: 12 September 2023   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekoleksi Keluarga (Dokpri) 

Deru ombak memecah keheningan malam itu dan suara burung malam pun terdengar dari kejauhan lewat hembusan angin pantai . Kurang lebih pkl. 19.30 WIT, Koordinator Umum Bapak Riko Pede menyapa keluarga-keluarga yang hadir dengan sapaan halus nan lembut, pertanda kegiatan Rekoleksi/pendalaman Iman segera dimulai.   

Belasan keluarga di lingkungan Santa Teresa dari Kalkuta Stasi Santa Maria Mater Dei Waisai, Raja Ampat hadir dalam Rekoleksi Keluarga yang dilaksanakan pada Jumat, 08 September 2023 di Pelataran Putras Resort Raja Ampat. Di awal kegiatan, umat lingkungan santa Teresa dari Kalkuta mengikuti sambutan Wakil Ketua, Ibu Marselina. Dalam sambutan singkatnya, Selin (sapaan akrab) berharap agar melalui kegiatan Rekoleksi, umat lingkungan dapat bersatu dan menjaga kekompakan dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan maupun di Stasi.

Sambutan Wakil Ketua Lingkungan (Dokpri)

Kegiatan Pendalaman Iman bagi  Keluarga yang digagas seksi liturgi lingkungan dengan tema yang bertajuk  "Membangun Komunikasi yang Efektif, Berkualitas, dan Spiritualitas dalam Keluarga dan Komunitas".  Tema ini tentu memiliki makna yang sangat mendalam. Pastor Septo Polii yang diundang sebagai "native speaker" memberikan materi yang sangat bagus dan sangat menyentuh naluri keluarga-keluarga yang hadir.

Dalam kesempatan itu, Pastor Septo menekankan pentingnya komunikasi dalam sebuah keluarga. Lebih lanjut Pastor berdarah Manado ini menambahkan agar sebuah keluarga hendaknya saling menghargai, saling menopang, dan yang paling pokok selalu bersyukur dalam segala hal. Materi Rekoleksi yang diberi judul "Keluarga yang hidup dalam Kekudusan".

Menurut Iman Katolik,  keluarga yang hidup dalam kekudusan bukan hanya rajin berdoa atau rajin ke Gereja tetapi selalu menghadirkan cinta, rasa damai, nyaman dalam sebuah keluarga. Sebagai contoh, sebagai seorang ibu hendaknya menjadi pendengar setia bagi anaknya yang berkeluh kesah; atau pun seorang ayah yang menjadi sandaran sang buah hati.  Singkatnya orang tua menjadi teman cerita dan teman bermain bagi anak-anak. Selain itu para suami-istri juga saling terbuka dan saling percaya. 

Berikan ruang bagi setiap anggota keluarga untuk berbagi kisah,  sehingga tak ada yang merasa "kesepian dan terpenjara", Berikanlah juga senyummu kepada yang lain agar mereka pun turut merasa bahagia, terang Pastor Septo.

Lewat layar tancap, Pastor Septo juga menampilkan Logo World Meeting Of  Families 2022. Pastor Septo menjelaskan makna "sebuah tangan membuka tirai"  yang digambarkan dalam diri seorang Bunda Maria, Ibu Yesus yang meminta kepada Yesus untuk membuat mujizat yang pertama di Kana saat kehabisan anggur.

Makna gambar sebuah tangan yang membuka tirai,  ternyata ada sosok "di belakang layar"  yakni Bunda Maria. Dari penjelasan tersebut dapat diambil sebuah konklusi bahwa :

"Tak semestinya berada di depan, karena "di balik  layar" pun anda dapat menjadi yang terdepan". Hendaknya sebuah tindakan dilakukan dengan ikhlas, tak perlu orang lain harus tahu ataupun dipuji,bahkan disanjung bak sebuah "Hero" tetapi sebuah tindakan yang dilakukan tanpa orang lain ketahui, justru mendapat rahmat dari Allah asalkan tindakan yang kita lakukan dengan tulus, tidak basa-basi dan tanpa syarat-syarat tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline