Lihat ke Halaman Asli

Allesandro Hurint

Putra Larantuka

Karnaval Budaya Menyongsong Hardiknas

Diperbarui: 2 Mei 2019   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekda Raja Ampat saat melepas peserta karnaval budaya| Dokumentasi pribadi

Budaya merupakan "simbol sebuah peradaban". Keaneka-ragaman budaya yang dimiliki masing-masing daerah harus tetap dijaga dan dilestarikan mengingat di era serba canggih saat ini, banyak budaya-budaya luar yang masuk dan mengalir dalam kehidupan kita. Hal ini selaras dengan Tema Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) tahun 2019 yakni MENGUATKAN PENDIDIKAN MEMAJUKAN KEBUDAYAAN.

Bertempat di pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat pada Rabu 01 Mei 2019, Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.si membuka kegiatan karnaval budaya menyongsong HUT Hardiknas 2019. 

Sebelum melepas peserta karnaval, dalam sambutan singkatnya beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat. 

Yusuf Salim juga menambahkan pentingnya menjaga persatuan bagi masyarakat Raja Ampat dalam bergandengan tangan, bahu-membahu demi mewujudkan pembangunan di Kabupaten Raja Ampat.

| Dokumentasi pribadi

Kegiatan karnaval budaya melibatkan semua sekolah yang berada di kota Waisai, dari tingkat TKK/PAUD sampai SMA/SMK. Dalam kegiatan ini beberapa busana daerah ditampilkan  seperti, Papua, Maluku, NTT, Sulawesi, Sumatera, Jawa dan Bali. 

Menurut ketua panitia, Herman Soor, M.Ec.Dev. bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta kaum pelajar kepada ragam budaya. Selain itu beliau juga menambahkan agar melalui kegiatan ini, tercipta kerukunan antar suku dan agama di kabupaten Raja Ampat. 

Raja Ampat yang sudah tersohor ke pelosok negeri dan manca negara, dan sering dikatakan sebagai sepenggal surga yang jatuh ke bumi, bukan saja alamnya dijaga agar tetap lestari hingga anak cucu namun satu hal yang tak kalah penting adalah bagaimana semua masyarakat yang mendiami Raja Ampat selalu hidup rukun, aman dan damai, saling menghormati satu dengan yang lain yang berbeda bahasa, suku, dan ras, dan agama; sambung Pria yang merupakan sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat.

Peserta karnaval dengan busana daerah| Dokumentasi pribadi

   

| Dokumentasi pribadi

Selain busana-busana daerah yang ditampilkan, beberapa grup dan sanggar  tari yang tergabung dalam kelompok Suling Tambur pun ikut memeriahkan acara karnaval ini. Bunyi tambur yang ditabuh seakan meruntuhkan langit Raja Ampat dan diiringi pula tiupan seruling yang dimainkan dengan alunan nada-nada yang syadu bersama sepoinya angin di kota Waisai. 

Salah satu peserta yang terlibat dalam kegiatan ini pun menuturkan rasa bangga dan apresiasi terhadap pemerintah kabupaten Raja Ampat yang secara penuh mendukung kegiatan ini, harapannya agar kegiatan semacam ini terus dikembangkan seperti dilaksanakan Festival budaya tingkat kabupaten Raja Ampat yang sudah menjadi agenda tahunan atau pun semisal perlombaan fashion show dengan busana daerah dalam even-even lainnya ke depan, imbuh salah satu peserta yang tidak disebutkan namanya.

Bapak/Ibu guru yang turut memeriahkan karnaval budaya| Dokumentasi pribadi

Kelompok Suling Tambur| Dokumentasi pribadi

Post by Allesandro Hurint
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline