Lihat ke Halaman Asli

Aldy M. Aripin

TERVERIFIKASI

Pengembara

5 Cara Mudah Mengurangi Stress

Diperbarui: 10 Juli 2015   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi | heath.kompas.com"][/caption]Pekerjaan dan permasalahan kecil lainnya, jika dibiarkan atau belum sempat diselesaikan akan menjadi beban, beban yang bertumpuk-tumpuk pada akhirnya akan melahirkan stress. Stress berkepanjangan akan membuat anda gambang marah, murung dan tidak bergairah. Jika terus dibiarkan (jangan dibiarkan!), permasalahan yang lebih serius menunggu.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi stress, mulai dari yang berbiaya mahal sampai yang gratis, mulai dari obat-obatan herbal sampai obat kimia dengan resep dokter.

Untuk mengurangi stress yang berlebihan, saya melakukan hal-hal sederhana, murah dan mudah untuk dikerjakan dan yang penting, hampir bisa dilakukan dimana saja. Untuk beberapa hal, harus dilakukan dengan hati-hati karena akan membuat penilaian orang lain terhadap kita menjadi miring.

Berteriak Sekencang-kencangnya,
Saya sering melakukannya, karena saya bekerja dilingkungan yang cukup sepi, aktifitas ini bisa saya lakukan tanpa perlu khawatir dianggap tetangga gila. Berteriaklah sekencang-kencangnya, tapi jangan sampai leher anda bocor atau sampai pita suara anda rusak. Saya melakukannya sebanyak tiga kali berturut-turut.

Nonton Film Animasi (kartun),
Pilihlah film yang tidak banyak pembicaraan, jikapun ada, kita bisa menerjemahkannya sesuai dengan keinginan kita sendiri. Saya memilih film animasi Tom & Jerry atau Donald Duck. Animasi dalam kedua film itu akan membuat otak saya menjadi fresh kembali. Biarkan saja jika ada yang mengatakan kita seperti anak-anak. Toh, dalam tubuh dewasa kita juga terkandung jiwa anak-anak yang dalam kondisi tertentu akan muncul dengan sendirinya.

Mengusap kepala dan bagian leher dengan es,
Ingat!, jangan mengusap kepada atau leher sesaat setelah terkena sinar matahari. Lelaku ini saya lakukan jika, kedua point diatas tidak bisa dilakukan. Ada perasaan lega ketika air dingin menyentuh ubun-ubun dan leher, perasaan lega dan nyaman yang dihasilkan dari dinginnya es sedikit membuang “penat kepala”. Mengusapnya jangan sampai terlalu basah.

Menendang Kerikil atau Kaleng Kosong,
Kedengarannya tidak logis, tapi saya sering melakukannya, berulang-ulang dan pada tendangan terakhir, ayunkan kaki dengan kencang, sentuh batu atau kaleng dengan telapak kaki bagian depan, yakinkan bahwa tendangan tidak membuat kaki cedera, karena dilakukan tanpa alas kaki.

Buka Kompasiana
Sebelum menulis dikompasiana, saya menulis di blog pribadi, menulis apa saja dan tidak perlu langsung dipublish atau membaca ulang arsip-arsip lama dan terkadang membetulkan ejaan atau kalimat yang typo. Jika dikompasiana, carilah kanal Hijau atau Fiksiana, saat sekarang, biasanya saya mencari tulisan berupa puisi, cerita pendek atau cerita banyolan yang banyak bertebaran di Kompasiana.

Dari kesemuanya, yang paling sering dilakukan point satu, dua dan tiga, untuk point empat hanya bisa dilakukan diluar jam kerja atau ketika tugas kelapangan, sementara kompasiana mungkin sudah menjadi kegiatan rutin. Tidak semua orang cocok dengan cara seperti ini karena bisa saja dianggap sedeng atau gila berteriak disembarang tempat, ada yang enggan nonton film animasi karena takut dianggap seperti anak-anak, ada yang alergi es batu dan tentu saja ada yang tidak berani menendang batu atau kaleng dengan kaki telanjang.

Kompasiana? kalau tidak sendang error atau jaringan internet sedang kenceng pasti bisa mengurangi stress, tapi kalau sedang error atau jaringan internet sedang tidak bersahabat, bukan stressnya yang hilang tapi malah stress yang datang. Adakah cara aneh lainnya yang dilakukan oleh kompasianer?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline