[caption caption="Mabuk Kendaraan bukan penyakit, dikarenakan adanya ganguan sesaat yang dipicu oleh adanya gangguan koordinasi di otak akibat adanya rangsangan dari luar yang diterima oleh panca indra secara bersamaan dan diteruskan ke dalam otak. | kompas.com"][/caption]Sepuluh hari lagi Hari Raya Idul Fitri tiba, sebagian dari kita sudah mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman, berbagai persiapan akan terasa sia-sia dan lebih menyiksa jika dalam perjalanan mudik mengalami mabuk kendaraan. Berbagai perasaan tidak nyaman menghantui, rasa mual sampai muntah, keringat dingin dan pusing selama dalam perjalanan.
Mengapa Bisa Mabuk Kendaraan?
Perlu dipahami, bahwa mabuk kendaraan (motion sickness) bukanlah penyakit, walaupun kita sering mendapati ada orang yang baru berencana naik kendaraan saja sudah mengalami gejala yang sama. Menurut dr. Andreas Prasadja, RPSGT, ahli kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, mabuk kendaraan dikarenakan adanya ganguan sesaat yang dipicu oleh adanya gangguan koordinasi di otak akibat adanya rangsangan dari luar yang diterima oleh panca indra secara bersamaan dan diteruskan ke dalam otak.
Kegagalan koordinasi tersebut disebabkan goncangan yang berulang-ulang terhadap kepala karena di dalam rongga telinga manusia terdapat 3 kanal berisi cairan yang sering disebut labirin. Masing-masing kanal memiliki arah lingkar yang berbeda. Saat kepala digerakkan, cairan yang ada di dalam kanal ikut bergerak. Cairan tersebut akan memberitahu otak seberapa jauh dan seberapa cepat kepala Anda bergerak. Selain itu, cairan ini pun dapat menginformasikan ke arah mana kepala bergerak. Dalam proses ini, saraf otak (saraf vestibular atau pusat keseimbangan di telinga bagian dalam) akan terpengaruh.
Apa Penyebab Mabuk Kendaran?
Beberapa hal ini bisa menyebabkan mabuk kendaraan seperti membaca di dalam mobil, bepergian dengan perut kosong, asap rokok di dalam kabin kendaraan, dan sistem suspensi mobil yang tidak nyaman sehingga menimbulkan guncangan pada penumpangnya.
Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan sendiri, mengemudilah dengan nyaman. Mobil jangan digas, direm, dibelokkan tiba-tiba karena hal-hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam “mengocok” tubuh dalam kabin mobil. Hal penting lainnya, istirahatkan tubuh setelah menempuh perjalanan dengan jarak tertentu, manfaatkan rest area yang dilalui atau mampir kesebuah tempat yang dirasa nyaman untuk berisirahat sejenak. Datang ketempat tujuan secepatnya memang pilihan baik, tapi pilihan terbaik adalah sampai ketempat tujuan dengan selamat.
Tindakan Pencegahan Mabuk Kendaraan.
Mabuk kendaraan bisa dicegah atau setidaknya jika anda type pemabuk kendaraan, tips berikut bisa mengurangi rasa tidak nyaman karena mabuk kendaraan :
- Pilihlah posisi duduk yang tepat. Setiap kendaraan yang digunakan memilik tempat duduk yang dapat mencegah terjadinya mabuk. Pengguna kapal laut sebaiknya memilih kabin yang berada di tengah, sebab pada titik ini goyangan kapal paling tidak terasa. Pengguna pesawat terbang, kereta api bisa memilih termpat duduk yang dekat dengan jendela, khusus pengguna kereta api pilihlah tempat duduk menghadap kedepan. Pengguna Bus, pilih tempat duduk didepan dan dekat dengan supir (jika supirnya ganteng, kan lumayan untuk dilihat (kalau penumpangnya cewek).
- Duduklah dengan rileks, jangan tegang dan tidak terlampau tegak (ingat, anda sedang mudik bukan pesakitan di pengadilan).
- Usahakan agar posisi mata memandang terpaku pada sekitar 45 derajat di atas garis cakrawala (kalau tidak sedang tidur, tentunya)
- Upayakan kepala tidak banyak bergoyang dan sedapatnya dibuat tercekap pada sandaran kursi, manfaatkan bantal sandaran kepada yang banyak terdapat dipasaran untuk membantu mengurangi goyangan kepala. Jangan malu, ini untuk kenyamanan dalam perjalan atau jika mau ekstrim, minta rekan mengikatkan kepala anda dengan plakband ke sandaran kursi.
- Biar lebih afdol, konsumsilah minuman yang mengandung herbal, seperti ekstrak jahe (zingiber officinale extract), royal jelly, gingseng, kencur, ekstrak biji pala, jeruk nipis, ekstrak mint dan thyme. Kandungan bahan-bahan ini mampu mengatasi masuk angin, meningkatkan daya tahan tubuh, memberikan rasa hangat, mengatasi gangguan batuk, dan melegakan tenggorokan. Sebaiknya dikonsumsi 30-45 menit sebelum berangkat.
- Siapkan buah-buahan sebagai bekal dalam perjalanan. Kandungan air, serat, dan gula yang terdapat dalam buah-buahan menyediakan cukup air penawar dahaga, mengenyangkan, memberikan energi sekaligus dapat menghilangkan pusing karena lapar. Sejumlah antioksidan yang terdapat dalam buah dapat meredam munculnya kelelahan. Pilihlah buah yang praktis seperti apel, jeruk, anggur, pir, dan pisang. Aroma dan rasa buah jeruk dapat membantu menyegarkan tubuh saat rasa mual menyerang. Jika masih kurang, bawa kompor juga boleh…
Ada banyak cara yang bisa dilakukan, kembali kepada kebiasaan masing-masing, tuntunan seperti ini hanya panduan dasar dan tidak sepernuhnya bisa diterapkan secara personal kepada masing-masing orang. Kebiasaan yang telah dilakukan turun temurun dan memberikan dampak positif tetap harus dilakukan agar perjalanan terasa nyaman dan menggembirakan bukan menjadi penjara sampai ketempat tujuan. Selamat Mudik.
Sumber : Menhealth.co.id, Health.detik.com, Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H