Lihat ke Halaman Asli

Blog, Antara Keinginan dan Kebutuhan

Diperbarui: 16 Desember 2018   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: letsgrow.ID

Sore ini saya masih duduk di depan layar laptop milik Dik Mei yang berwarna putih. Saya masih memandang layar kaca seperti hari-hari kemarin. Hari-hari yang penuh nyantai (Tsaaahh, nyantai. Hahahaa). Saya mencoba mencari kegiatan di tengah-tengah libur akhir pekan.

Ketika saya berselancar di dunia maya, berkunjung ke beberapa blog teman-teman saya. Dari situ timbullah rasa keinginan untuk mempunyai tampilan blog yang lebih bagus dari apa yang saya punya saat ini.

Melihat itu semua, kok ya, tampilannya itu ciamik banget. Dengan seketika hati saya tambah terdorong untuk mengubah tampilan atau tema blog ini. Saya mulai mencari tema yang saya minati. Tema-tema gratis yang disediakan oleh wordpress dot com saya coba satu per satu. Namun, hasilnya nihil.

Setelah hampir 4 jam duduk di depan laptop, segelas kopi pun tandas. Di saat itulah saya baru sadar kenapa saya tidak menemukan tema yang menurut saya ciamik itu. Karena teman-teman saya pakai tema premium.

Terkadang saya berpikir untuk menaikan level blog saya. Dengan menjadikannya domain dot com, menggunakan tema premium. Tentu saja itu semua akan mengeluarkan pundi-pundi rupiah saya. Setelah segelas kopi itu tandas, saya kembali lagi berpikir "untuk apa?"

Sisi lain batin saya menjawab, "Biar lebih keren". Sisi sebelah batin saya tertawa terbahak-bahak mendengar alasan itu. "Biar lebih keren" alasannya nggak penting banget. Akhirnya saya tersadar, kalau ini hanyalah sekedar keinginan dan bukanlah sebuah kebutuhan.

Seorang teman, pernah menyarankan untuk mengganti doamin dot com agar blog lebih terlihat profesional dan selain itu juga agar blog bisa dimonetisasi dengan menggunakan adsens. Tujuannya, minimal kita bisa mendapatkan rupiah untuk biaya domain, hosting, server, dan yang lainnya.

Sejujurnya, saya masih belum begitu memahami seluk-beluk tentang blog. Saya tidak paham tentang domain, hosting, server, terlebih lagi adsens. Oke sampai di sini, hal ini akan menjadi proses pembelajaran bagi saya pribadi.

Setelah saya pikir-pikir. Nampaknya saya masih belum terlalu membutuhkan domain dot com. Ya... Masih belum butuh aja. Sesekali ingin rasanya memiliki dot com. Tapi ya itu, balik lagi ke kebutuhan dan agaknya saya masih belum bisa memberi makan si blog. Hahahaa

Masih seperti kemarin, saya mencoba mengisi blog pribadi miliki kita (Iya, Kita. Aku dan kamu, Dik~)

Kemudian untuk melepas hasrat mengganti tampilan atau tema, saya coba menggambarkan desainnya pada selembar kertas. Lalu kertas itu saya simpan sebagai pengingat disuatu hari nanti. Suatu hari gambaran ini akan saya gunakan kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline