Lihat ke Halaman Asli

Asrian Akmal

Mahasiswa

Ininnawa Mapato Ko Alai Pakkawaru Toto Teng Lesammu

Diperbarui: 9 Maret 2023   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berkhidmat Pada Takdir

Arti perkata: Ininnawa (hasrat hati) / mapato (tunduk dan patuhlah) / ko (kau) // alai (ambil ia) / pakkawaru (sebagai bentuk pengabdianmu) // toto (nasib) / teng (takkan) / lésang (bergeser/berubah)/mu (milikmu).

Galigo ini tak membutuhkan interpretasi konotatif. Setiap katanya mudah dimengerti. Meski beberapa kata sudah menjadi arkaik, seperti ininnawa, pakkkawaru, dan lésang.

Galigo ini bermakna anjuran untuk senantiasa mengendalikan hasrat hati sebagai bentuk ketundukan pada takdir (toto) yang digariskan oleh Patotoé (Maha Penentu Takdir).

Berpasrah pada garis nasib adalah sebuah prinsip yang sama kuatnya dengan anjuran untuk berikhtiar tanpa kenal menyerah. Berpasrah bukan menyerah, melainkan kepatuhan yang patut untuk dipersembahkan kepada Tu(h)an.

Ketundukan per se ini menjadi kerangka dasar mengapa kesetiaan seorang Bugis tak pantas diragukan. Karena berkhidmat pada takdir adalah jalan hidup agar kita tidak terjerembab pada ceruk dalam takdir buruk (toto macilaka).

Seperti lagu berikut. Tunru'ko nalureng toto // Aja' muléga' - léga' // Mabuang ammengko. Dalam hidup, janganlah berkelok liku, jangan terlalu banyak kemauan. Jalani saja dengan pesona, ketundukan dan kepatuhan yang sublim.

Pahami pula bahwa ikhtiar bukan demi hasrat pribadi, melainkan upaya menjemput takdir. Maka bila manusia Bugis meyakini lintasan jalan takdirnya, jangan coba memasang aral, sebab mereka akan melindasnya, sesulit apapun itu.

Kepatuhan itu menjadi bukti bahwa manusia Bugis mengakui toto sebagai hak prerogatif Tuhan, manusia hanya menjalani. Seperti pesan leluhur. Résopa na teng mangingngi // Malomo nalétéi // Pammasé déwata. Lihatlah, tegasnya kelindan tak terurai antara kerja keras dan ikhtiar tak kenal menyerah dengan hadirnya keberkahan dari Tuhan.

Karena takdir bukanlah sesuatu yang terberi, manusia harus menyiapkan kondisi yang memungkinkan toto itu terpenuhi. Di sinilah posisi pesona dan pakkawaru itu bersemayam, berkhidmat untuk melapangkan jalan bagi termanifestasinya takdir Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline