Mengapa Yesus berkata bahwa Dia tidak berhak memberikannya?
Matius 20:23, Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
Mungkin ada orang yang berpikir: kalau Yesus itu Tuhan, mengapa Ia tidak berhak memberi kesempatan seseorang duduk di sebelah kiri kanan-Nya? Sedikitnya ada 3 penjelasan untuk hal itu:
(1)
Yesus adalah Allah (Firman) yang menjadi manusia. Dalam kemanusiaan-Nya, Ia memang tidak memiliki hak tersebut. Dalam kemanusiaan-Nya, Yesus sepenuhnya bergantung pada kehendak Allah (Bapa).
Yohanes 1:1, 14, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
(2)
"duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri Yesus" memiliki arti yang dalam, bukan sekedar arti tertulis (literal). Permintaan Yohanes, Yakobus, serta ibu mereka adalah sesuatu yang tidak mungkin didapat. Mengapa? Karena artinya mereka meminta status, kekuasaan dan kehormatan yang sama dengan Allah! Jadi, Yesus secara sopan menjelaskan ketidakmungkinan tersebut kepada mereka melalui perkataan tersebut.
Kita membaca dalam dua pasal berikutnya, dari Injil Matius tersebut, pengajaran Yesus berikut ini:
Matius 22:44, Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Yesus mengutip nubuat Mesianik yang ada tertulis di Mazmur 110:1. Duduk di sebelah kanan TUHAN ditujukan secara spesifik bagi diri-Nya saja... Sang Mesias (Kristus), bukan bagi manusia biasa.
(3)
Bila kita membaca keseluruhan pasal tersebut, ayat-ayat sebelum dan sesudah Matius 20:23, didapatkan bahwa inti pengajaran Yesus adalah MELAYANI, bukan dilayani. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) bahkan secara jelas menempatkan bagian tersebut dalam suatu perikop berjudul "Bukan memerintah, melainkan melayani."
Injil Matius 20:25-28, Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."