Lihat ke Halaman Asli

Lebih dari Sekedar Halal dan Haram dalam Taurat Musa

Diperbarui: 18 Februari 2023   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

greenqueen.com.hk

Lebih dari sekedar halal dan haram dalam Taurat Musa

Ada seorang sahabat yang bertanya kepada kami, tentang binatang-binatang haram yang dituliskan dalam Taurat Musa. Semoga penjelasan dalam artikel ini juga bermanfaat juga bagi Anda, terlepas apapun latar belakang kepercayaannya. 

Kurban Nabi Nuh

Kitab Kejadian adalah buku pertama dalam Alkitab, merupakan bagian dari kitab-kitab Taurat Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan Ulangan). TUHAN Allah, Sang Pencipta alam semesta, mengilhami Musa untuk menuliskan sejarah penciptaan langit dan bumi, Adam dan Hawa di taman Eden, kejatuhan manusia ke dalam dosa, sampai peristiwa air bah di zaman Nuh.

Ada tertulis dalam Taurat Musa, tepatnya di dalam kitab Kejadian 8:20, "Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu."

Ayat tersebut di atas menerangkan bahwa setelah air bah surut, Nuh dan keluarganya serta binatang-binatang keluar dari bahtera. Nuh mendirikan sebuah mezbah untuk TUHAN. Diambilnya seekor dari setiap jenis burung dan binatang lainnya yang halal, lalu dipersembahkannya sebagai kurban bakaran di atas mezbah itu. Disebutkan dengan jelas bahwa ada binatang yang "tidak haram" (halal) dan berarti memang ada juga binatang yang dikategorikan tidak halal. 


Sebelum air bah turun

Bila kita menarik peristiwanya lebih awal lagi, sebelum air bah turun memenuhi bumi... lebih jelas lagi tentang binatang yang haram dan tidak haram ini disebutkan dalam kitab Kejadian 7:1-2, 8-9 ... bunyi ayat-ayat tersebut demikian:

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya." Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.

Kita mendapatkan fakta bahwa di zaman Nuh, Allah telah mengatakan ada binatang yang "tidak haram" (halal) dan ada binatang yang "haram". Walaupun tidak disebutkan kriteria yang jelas tentang mana binatang yang "tidak haram" dan mana binatang yang "haram", yang jelas Nuh pada saat itu tahu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline