Lihat ke Halaman Asli

Ideologi Negara Indonesia yang Membimbing Kehidupan Berbangsa

Diperbarui: 10 Januari 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, negara kepulauan dengan keberagaman yang luar biasa, merangkum identitas nasionalnya dalam sebuah ideologi yang disebut Pancasila. Sejak proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Pancasila telah menjadi pilar utama yang membimbing bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan bersama. Artikel ini akan menyajikan tinjauan mendalam mengenai Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, merinci latar belakang, nilai-nilai, implementasi, serta tantangan yang dihadapi.

Latar Belakang Pembentukan Pancasila

Latar belakang terbentuknya Pancasila bermula dari diskusi panjang yang dilakukan BPUPKI untuk merumuskan dasar negara. Diskusi yang dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 itu dihadiri oleh Muhammad Yamin, Prof. Dr Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Ketiga tokoh tersebut menyampaikan gagasan dasar negara mereka untuk bangsa Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Soekarno menyampaikan gagasan dengan istilah Pancasila.

Mendengar gagasan tersebut, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan guna menyusun dasar negara dengan pedoman pidato yang disampaikan oleh Soekarno.

Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mr. AA Maramis, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin.

Sejarah penetapan Pancasila juga dilakukan melalui proses yang panjang. Rumusan Pancasila terdapat dalam beberapa dokumen seperti Piagam Jakarta dan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Dalam rumusan awal Pancasila yang terdapat di Piagam Jakarta, bunyinya adalah:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima Sila sebagai Fondasi Ideologi

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mewakili dasar spiritualitas dan moralitas, mengakui keberadaan Tuhan sebagai sumber nilai.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menekankan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan budaya yang tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline