Kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci adalah kesempatan yang sangat mahal. Bisa menunaikan ibadah haji sekali dalam seumur hidup saja adalah sesuatu yang harus disyukuri. Apalagi jika kita melihat antrian yang begitu panjang dan waktu tunggu yang bisa mencapai puluhan tahun.
Sewaktu hendak berangkat haji, seorang ustad di kampung saya memberi nasehat tentang tiga bekal yang harus disiapkan oleh setiap orang yang akan menunaikan ibadah haji.
Bekal pertama adalah bekal taqwa. Perjalanan haji adalah salah satu puncak kewajiban agama karena itu harus disiapkan sebaik-baiknya. Persiapan manasik yang baik dan bimbingan dari para ustad sangat diperlukan untuk menambah bekal ini.
Termasuk dalam bekal taqwa ini adalah kesabaran. Dalam perjalanan ibadah haji, kita biasanya akan menjumpai banyak rintangan dan kesulitan, baik yang datang dari diri sendiri, teman seperjalanan maupun sebab lainnya selama di tanah suci. Untuk yang satu ini, kita perlu menyediakan ekstra kesabaran lebih dari biasanya.
"Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa." (QS. Al-Baqarah: 197)
Bekal yang kedua adalah bekal kesehatan. Seluruh prosesi ibadah haji memerlukan kebugaran fisik yang prima. Mulai dari tawaf, sai, wukuf, bermalam di Muzdalifah, sampai melempar jumrah dan lain sebagainya.
Dalam prosesi ibadah tertentu bahkan kita harus berada dalam keadaan berjejal-jejalan dengan jamaah lain yang jumlahnya jutaan. Belum lagi cuaca kota suci yang kadang kurang bersahabat. Sesekali bisa sangat panas, di waktu yang lain bisa sangat dingin. Dengan melakukan joging dan olahraga rutin, fisik kita insyaallah akan siap melakukan seluruh rangkaian prosesi ibadah haji.
Bekal ketiga yang juga tak kalah pentingnya adalah bekal uang untuk membiayai perjalanan ibadah haji. Biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) ini setiap tahunnya ditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 2018 lalu, BPIH reguler untuk jamaah haji dari wilayah Jakarta dan sekitarnya berkisar 34,5 juta Rupiah.
Selain untuk membayar biaya tersebut, kita juga perlu mempersiapkan bekal uang saku untuk jaga-jaga dan membiayai berbagai keperluan selama 40 hari berada di tanah suci.
Living Cost
Untuk kebutuhan biaya hidup (living cost) selama di tanah suci, setiap jamaah akan mendapat pengembalian uang dari BPIH yang kita bayar. Besarannya adalah 1.500 Riyal atau sekitar Rp 5.700.000, dengan perhitungan 1 Riyal setara dengan Rp 3.800.