Lihat ke Halaman Asli

Al Johan

TERVERIFIKASI

Penyuka jalan-jalan

Nagari Pariangan, Salah Satu Desa Terindah di Dunia

Diperbarui: 10 November 2018   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nagari Pariangan dengan Masjid Al Ishlah (Dokpri)

Beruntung saya punya teman, namanya Uda Amri Zubair. Saat ini dia menjabat sebagai pimpinan kantor cabang BUMN di salah satu wilayah di Sumatera Barat. Dulu pernah sekantor dengan saya waktu di Jakarta.

Selama dua hari, tanggal 14-15 April 2018 dia menemani saya dan istri berkeliling ke beberapa tempat wisata di Sumatera Barat. Beruntung juga tanggal 14-nya adalah hari libur sehingga tidak sampai mengganggu acara dinas dia.

Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Nagari Pariangan yang dinobatkan oleh majalah Travel Budget, majalah pariwisata Internasional yang berbasis di New York, Amerika Serikat, sebagai salah satu desa terindah di dunia bersama 15 desa lainnya di seluruh dunia pada tahun 2012.

Bersama Uda Amri (kiri) guide kami (Dokpri)

Nagari Pariangan terletak di kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, sekitar 35 km arah tenggara dari Bukittinggi.

Nagari ini juga disebut Nagari Tuo karena dipercaya sebagai desa pertama yang dibangun di sekitar puncak gunung Merapi. Pariangan juga dipercaya sebagai  cikal bakal sistem kemasyarakatan Nagari yang digunakan di Ranah Minang.

Desa Eksotis

Mengunjungi Nagari ini kita akan melihat sebuah pemandangan yang sangat eksotis.  Kita bisa menjumpai rumah-rumah adat yang sudah berusia ratusan tahun dan masih dipertahankan hingga ini, menikmati pemandangan perkebunan atau persawahan yang masih hijau dan menawarkan kesejukan dan kesegaran.  

Di tempat ini kita juga bisa berwudlu dan mandi dengan air panas yang tak pernah berhenti mengalir.

Janjang yang rapi mengubungkan satu tempat dengan tempat lain (Dokpri)

Kita juga bisa melihat janjang, undakan, yang menghubungkan satu rumah dengan rumah yang lain dan berbagai aktivitas khas masyarakat Pariangan yang sebagaian besar hidup dari pertanian dapat kita jumpai disini.

Salah satu bangunan paling besar dan menonjol di nagari ini adalah Masjid al Ishlah. Masjid ini punya ciri khas.  Masjid yang dibangun pada abad 19 oleh Syekh Burhanuddin, seorang ulama besar Minang di masa itu, arsitekturnya tidak seperti rumah adat Bagonjong, tetapi memakai arsitektur Dongson, yang menyerupai kuil Di Tibet.

Masjid ini memiliki 13 jendela, 6 menghadap ke arah selatan, 5 ke arah utara dan 2 ke arah timur. Setiap jendela juga dihiasi dengan penggalan ayat al-Quran yang juga dipahat dengan seni ukir Minang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline