Lihat ke Halaman Asli

Al Johan

TERVERIFIKASI

Penyuka jalan-jalan

Insiden Kecil di Hari Ketiga Lebaran

Diperbarui: 9 Juli 2016   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andong yang kami tumpangi ditabrak dari belakang (Dok pribadi)

Salah satu yang "wajib" kami lakukan saat mudik kampung selama lebaran adalah naik andong keliling Ngadirejo, sebuah kota kecamatan kecil di Temanggung.

Rute yang biasa kami ambil startnya dari Pasar Ngadirejo, menuju desa Muntung, arah utara jurusan Weleri, pulang pergi. Jaraknya sekitar 5 km, pulang pergi menjadi 10 km.

Pagi Jumat ini (8/7/2016) kami sekeluarga meneruskan tradisi naik andong tersebut. Semula perjalanan kami lancar. Dari arah depan dan arah belakang arus kendaraan cukup ramai. Jalan raya tempat kami memang merupakan jalur alternatif tujuan Yogya/Magelang/Temanggung - Jakarta. Bus-bus besar yang mengangkut penumpang hilir mudik melalui jalan desa kami. Demikian juga kendaraan pribadi para pemudik.

Andong Kami Ditabrak
Ketika sedang asyik-asyiknya naik andong sambil berbagi cerita soal kenangan di waktu kecil, tiba-tiba andong yang kami tumpangi disenggol oleh mobil xenia.
Mobil tersebut ingin menyalip andong kami. Tetapi karena jarak yang terlalu mepet, maka insiden tersebut tampaknya tidak bisa dihindari.

"Brukkk !", roda andong yang kami tumpangi patah. Andong kami jatuh di tengah jalan. Kami semua terkaget-kaget. Alhamdulillah, semua selamat tidak ada yang terluka sedikitpun. Hanya debaran dalam hati saja yang tersisa agak lama.

Bagian depan mobil xenia agak penyok (Dok pribadi)

Damai

Pak Rukun, kusir andong kami sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Andong adalah satu-satunya alat untuk mencari rejeki hariannya.

Apalagi di hari lebaran ini,  banyak sekali penumpang seperti kami yang ingin memanfaatkan jasa andongnya untuk keliling kota. Biasanya dia akan mendapat cukup banyak uang selama lebaran.

Untungnya sopir xenia juga mau bertanggungjawab mengganti semua biaya perbaikan. Dia memberi uang panjar sebesar 450 ribu rupiah. Jika masih kurang, dia sanggup membayar lagi kekurangannya.

Kusir andong, meskipun terlihat agak kalut, masih sempat meminta maaf kepada kami karena tidak bisa mengantar sampai tujuan. Kami sempat menemaninya sebentar dan kemudian membayar ongkos sewa andong. Setelah insiden tersebut, kami memutuskan tidak melanjutkan perjalanan ke tempat yang kami tuju. Kami kemudian pulang ke tempat orang tua kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline