Lihat ke Halaman Asli

Al Johan

TERVERIFIKASI

Penyuka jalan-jalan

Prangko, Identitas Bangsa dan Perdamaian Dunia

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13328011841494590756

Pada bulan Oktober 2010,Let Jen (Purn) Soeyono, dalam kapasitasnya sebagai ketua PFI (Perkumpulan Filatelis Indonesia), hadir dalam Kongres Filateli sedunia (KongresFederation Internationale de Philatelie) yang ke-72 di Lisabon Portugal.

Pada kesempatan tersebut Pak Soeyono juga sempat singgah di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Lisabon dan diterima langsung oleh Dubes RI, Albert Matondang.

Saat itu, Dubes RI mengajukan sebuah pertanyaan pendek kepada Pak Soeyono, "Pak apa sih hebatnya prangko, Bapak kok mau-maunya mengurusi benda kecil yang sekarang sudah jarang dipakai itu ?"

Dengan penuh kebanggaan, Pak Soejono menjawab pertanyaan tersebut, "Dik (begitu beliau memanggil Pak Dubes), melalui sekeping prangko tersebut, dunia bisa mengenal Indonesia dengan segala keunikannya.  Lewat prangko ini pula kita bisa menembus seluruh wilayah dunia tanpa ada batas-batas politik, ekonomi, sosial dan budaya."

[caption id="attachment_171048" align="aligncenter" width="480" caption="Let Jen (Purn) Soeyono, selaku ketua PFI, tengah memberikan keterangan pers berkenaan dengan Pameran Filateli Indonesia 2012 ((foto : foto.okezone.com)"][/caption] Dialog tersebut diceritakan langsung dari Pak Soeyono beberapa bulan lalu di salah satu rapat persiapan pameran filateli tingkat dunia INDONESIA 2012.

Pertanyaan serupa saya yakin juga menjadi pertanyaan banyak orang. Apa sih hebatnya prangko, mengapa urusannya sampai dikongreskan ke tingkat dunia ?

Jika dilihat dari segi bendanya, prangko mungkin memang tidak ada nilainya. Tetapi di balik itu, ternyata prangko menyimpan banyak kekuatan terpendam yang nilainya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Untuk dapat menerbitkan prangko, tidak sembarang orang atau badan usaha bisa melakukannya. Yang boleh menerbitkan prangko hanya negara berdaulat yang kemerdekaannya sudah diakui oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), karena itu nama negara penerbit selalu tertulis dalam setiap keping prangko.

Pada jaman perang mempertahankan kemerdekaan dulu, setelah proklamasi 17 Agustus 1945, di Indonesia sempat berlaku dua jenis prangko. Di wilayah yang dikuasai Belanda digunakan prangko Ned-Indie, sedangkan di wilayah yang dikuasasi RI, digunakan prangko Indonesia. Masing-masing pihak ingin menunjukkan eksistensi dirinya melalui prangko.

Dengan prangko ini kita juga bisa mengirim surat kemana saja di seluruh wilayah di dunia ini. Meskipun negara kita tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, surat yang dikirimkan dengan prangko Indonesia tetap akan diantarkan kepada si penerima disana.

Dalam dunia perposan dikenal istilah single territory, bahwa dalam hubungan pos, seluruh dunia ini merupakan satu wilayah tunggal. Setiap negara wajib mengantarkan kiriman pos yang dikirim ke negaranya.

Keistimewaan lain, prangko dapat menjadi duta bangsa yang bisa digunakan untuk memperkenalkan keunikan dan kekayaan suatu negara. Dengan biaya yang sangat murah, Indonesia bisa memperkenalkan batik, makanan, tarian, kerajinan dan keunikan lain yang kita punya kepada warga di seluruh dunia.

Indonesia 2012

Salah satu oleh-oleh yang dibawa pulang oleh Pak Soeyono dari Kongres Filateli sedunia di Portugal adalah ditunjuknya Indonesia secara aklamasi sebagai tuan rumah pameran filateli tingkat dunia INDONESIA 2012, yang akan diselenggarakan pada 18-24 Juni 2012 di Jakarta Convention Center (JCC).

[caption id="attachment_170991" align="aligncenter" width="397" caption="Logo Pameran Filateli INDONESIA 2012 (foto :www.indonesia2012.com)"]

1332774271144213022

[/caption]

Pameran ini rencananya akan diikuti oleh para filatelis dari 70 federasi filateli dunia dan diramaikan lebih dari 100 stamp dealer dari dalam maupun luar negeri.

Dalam rangkaian acara pameran hasil kerja bareng antara PFI (Perkumpulan Filatelis Indonesia), PT Pos Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pemprov DKI Jakarta ini, juga akan diisi dengan berbagai kegiatan seminar dan lomba, Tema yang diusung pada pameran kali ini adalah "Jembatan Menuju Dunia yang Damai Melalui Prangko" (Bridging To the World of Peace Throught Stamp).  Salah satu tujuan dari pameran ini adalah untuk meningkatkan persahabatan antara filatelis dunia sekaligus untuk menciptakan perdamaian dunia dan memajukan perfilatelian dalam segala aspeknya. [caption id="attachment_170992" align="aligncenter" width="304" caption="Maskot Pameran Filateli INDONESIA2012 ( foto : www.indonesia2012.com)"]

13327744021200641763

[/caption] Mudah-mudahan even besar filateli tingkat dunia ini dapat dimanfaatkan oleh para filatelis Indonesia dengan sebaik-baiknya dan dapat menggairahkan kembali dunia perfilatelian di Indonesia yang saat ini seperti dalam keadaan mati suri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline