Lihat ke Halaman Asli

Al Johan

TERVERIFIKASI

Penyuka jalan-jalan

Kegiatan Jamaah Haji selama di Madinah

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1410600832700953345

Berziarah ke Madinah sebenarnya bukan termasuk dalam rangkaian kegiatan ibadah haji. Mereka yang hanya melaksanakan kegiatan haji di Makkah, lalu pulang dan tidak pergi ke Madinah, ibadah hajinya tetap sah.

Dalam tata cara manasik haji, semua kegiatan ibadah haji mengambil tempat di Makkah dan sekitarnya. Mulai dari thawaf, sai, wukuf, bermalam(mabit) maupun melempar jumrah. Tidak ada satu aktivitas pun yang mengambil tempat di Madinah.

Untuk Indonesia, jamaah haji biasanya dibagi menjadi dua gelombang, I & II. Gelumbang I, diterbangkan ke Madinah dulu baru ke Makkah, sedangkan gelombang II, ke Makkah dulu baru ke Madinah.

Lalu apa kegiatan jamaah haji yang biasanya tinggal selama 8 hari di Madinah dan mengapa semua jamaah haji diberangkatkan ke kota tersebut?

***

Madinah adalah kota yang mempunyai kedudukan penting dalam sejarah perkembangan dakwah Islam. Dari kota inilah, Islam memancarkan cahayanya ke seluruh penjuru dunia.

Di kota ini, Nabi Muhammad SAW tinggal selama 10 tahun, setelah beliau hijrah dari Makkah yang telah ditinggalinya sejak lahir hingga berusia 53 tahun. Beliau wafat dan dimakamkan di Madinah pada usia 63 tahun.

Di kota ini, kita bisa berziarah ke berbagai tempat dan situs yang bersentuhan langsung dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat beliau dalam mengembangkan dakwah Islam di masa-masa awal perkembangannya. Tempat-tempat tersebut teramat mahal untuk dilewatkan begitu saja oleh para jamaah haji.

Dari sudut pandang agama sendiri, banyak keistimewaan yang dimiliki oleh kota Madinah ini. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Janganlah kamu bersikeras untuk berkunjung kecuali pada tiga tempat, yaitu Masjidil Haram (Makkah), Masjidku ini (Masjid Nabawi Madinah) dan Majidil Aqsa (Palestina)”.

[caption id="attachment_342556" align="aligncenter" width="480" caption="Masjid Nabawi di Madinah"][/caption]

Salah satu keutamaan beribadah di masjid Nabawi adalah nilainya lebih dari seribu kali daripada beribadah di masjid yang lain.

Keutamaan yang lain adalah apa yang disebut dengan Shalat Arbain, shalat wajib selama 40 waktu di masjid Nabawi. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) selama empat puluh kali berturut-turut, maka dicatat baginya kebebasan dari neraka, azab dan sifat munafik”. Masa tinggal di Madinah selama 8 hari adalah untuk menggenapkan Shalat Arbain ini.

Salah satu tempat yang istimewa di Madinah adalah satu tempat yang berada di dalam komplek Masjid Nabawi yang dinamakan dengan Raudhah, yaitu tempat yang berada di antara mimbar masjid dan makam nabi Muhammad SAW. Sabda beliau, “Tempat di antara kubur dan mimbarku ini adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga”.  Setiap peziarah yang datang ke Madinah selalu berusaha untuk bisa beibadah di tempat ini karena itu tempat ini selalu penuh dan sesak.  Alhamdulillah, tahun lalu ketika berziarah ke Madinah, penulis diberi kemudahan sehingga dapat berikitikaf dan beribadah di Raudhah ini selama beberapa kali.

Beberapa tempat lain yang biasanya diziarahi oleh para jamaah haji antara lain adalah Masjid Quba, masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, saat beliau baru tiba di Madinah.

[caption id="attachment_342557" align="aligncenter" width="480" caption="Masjid Quba, masjid yang pertama dibangun Nabi di Madinah"]

1410600900960814464

[/caption]

Masjid lain yang biasa dikunjungi adalah Masjid Qiblatain, masjid dua kiblat. Suatu kali, Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat beliau sedang melaksanakan shalat Dluhur di masjid tersebut dengan menghadap ke arah Masjidl Aqsa di Palestina. Tiba-tiba turun ayat agar memindahkan arah kiblat shalat ke Masjidil haram di Makkah. Saat itu beliau langsung menghentikan shalat dan memindahkan arah ke Masjid Haram.

[caption id="attachment_342558" align="aligncenter" width="480" caption="Masjid Qiblatain, masjid dua kiblat"]

14106009671374377723

[/caption]

Disamping dua masjid tersebut, banyak juga beberapa masjid kecil di sekitar masjid Nabawi yang juga sering diziarahi jamaah haji, anatara lain Majid Ali bin Abi Tahlib, Majid Abu Bakar, Masjid Umar bin Khatab, Masjid Utsman bin Affan, Masjid Ghamamah, Masjid Ijabah, Masjid Bilal dan lain sebagainya.

Selain masjid, tempat penting yang biasanya diziarahi adalah makam Nabi Muhammad SAW yang sekarang berada di dalam komplek Masjid Nabawi. Makam ini akhir-akhir ini banyak diperbincangkan orang karena adanya isu akan dipindah ke tempat lain. Dulu makam tersebut, merupakan kamar tempat dimana Nabi Muhammad SAW menghembuskan nafas terakhirnya. Selain beliau, di komplek tersebut juga dimakamkan dua sahabat beliau yaitu Abu bakar dan Umar bin Khatab.

Selain makam Nabi, para jamaah biasanya juga berziarah ke Makam Baqi dan Bukit Uhud. Maqam Baqi adaah tempat dimakamkannya sekitar 10 ribu Sahabat Nabi dan keluarga beliau. Juga tempat dimakamkannya para jamaah haji yang meninggal di Madinah.

[caption id="attachment_342559" align="aligncenter" width="480" caption="Bukit Uhud, medan perang Uhud"]

1410601023256706435

[/caption]

Sedangkan bukit Uhud adalah medan terjadinya perang Uhud antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy yang terjadi pada tahun k3-3 hijriah. Sekitar 70 Sahabat nabi gugur dalam peperangan ini dan sekaligus dimakamkan di tempat tersebut, di antaranya adalah sahabat Hamzah, Handlalah, Abdullah bin Jahsy dan Amru bin Jamuh.

Selain masjid dan makam, selama di Madinah para jamaah haji biasanya juga diajak berwisata ke komplek kebun dan pasar kurma, Gunung Magnet, dan percetakan Alquran terbesar di dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline