SEMARANG, Kelurahan Pleburan (10/08/2020) -- Mahasiswi KKN UNDIP Tim II 2019/2020 tunjukkan keikutsertaan dan kepeduliannya terhadap penanganan Corona di Kelurahan Pleburan dengan mengadakan pendampingan dan pembinaan terhadap warga sekitar mengenai pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Adanya kasus positif di wilayah Wonodri, Mugasari dan Barusari perlu mendapat perhatian lebih dalam bentuk penanganan dan pencegahan dari Corona. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak manfaat. Selain untuk meningkatkan derajat kesehatan, juga dapat mencegah penularan Corona dalam masa pandemi ini.
Kebiasaan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar merupakan salah satu cara untuk menghindarkan diri dari Corona. Namun terlepas dari keberadaan Corona, sudah seharusnya kebiasaan sehat ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari diri dari kuman dan bakteri yang menempel di tangan dan tubuh. Banyak ditemui wastafel atau tempat untuk mencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun di tempat-tempat umum sebagai salah satu protokol kesehatan yang harus diikuti oleh semua masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran Corona. Namun tampaknya masih banyak orang yang kurang memerhatikan pentingnya mencuci tangan dengan sabun yang benar, sehingga bakteri dan kuman yang ada pada tangan belum hilang sepenuhnya. Dalam kesempatan ini, mahasiswa KKN Undip memberikan pendampingan kepada warga mengenai hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran Corona. Lima langkah yang dapat diterapkan agar mencegah dan mengurangi penyebaran Corona berupa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker di tempat umum, menjaga imun tubuh dengan mengonsumsi buah dan sayuran, hindari bersentuhan dengan orang lain serta meminimalisir berkegiatan di luar rumah. Fokus sasaran ditujukan kepada anak kecil dalam hal penerapan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun yang benar sebagai upaya penerapan pola hidup bersih dan sehat sejak usia dini.
Selain terapkan PHBS, tidak lupa untuk perlu tingkatkan kewaspadaan terkait hoax Corona yang beredar. Hoax merupakan berita bohong, yang tidak memiliki sumber atau mengandung data yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hoax dapat merugikan orang lain, menimbulkan kesalahpahaman, memunculkan stigma negatif, dan lain -- lain. Mudahnya penggunaan media sosial pada saat ini membuat orang semakin mudah untuk menerima dan membagikan segala informasi atau berita yang diterima tanpa diperiksa dulu kebenarannya. Khususnya pada masa pandemi Corona ini, dimana segala platform menyalurkan informasi tiap saatnya mengenai keadaan Corona di Indonesia maupun di dunia luar. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi, sampai sekarang terdapat 1.125 hoax terkait Corona dengan 474 isu.
Pemerintah sudah mengakomodir mengenai hoax sebagai perbuatan yang dilarang dan terdapat sanksi bagi mereka yang menyebarkan hoax pada UU Informasi dan Teknologi (ITE). Namun hal tersebut tentunya belum mempan apabila tidak ada kesadaran dan kepedulian dari warga mengenai bahayanya hoax, khususnya dalam masa pandemi Corona ini. Pada kesempatan ini, mahasiswi KKN UNDIP memberikan pemahaman dan pendampingan kepada warga di tempat tinggalnya (Kelurahan Pleburan, RW 04 RT 05) mengenai pentingnya bersikap waspada dalam menerima dan membagikan berita agar dapat meminimalisir hoax.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H